Acara pun dibuka, lalu seutas kata-kata penyambutan diberikan oleh Kepala bagian rehabilitasi Anak-anak, Bapak Ketut Mertayasa, beliau menyebutkan ada beberapa pegawai bertugas untuk mengurusi panti asuhan ini. Yang merupakan bagian dari pelayanan Dinas sosial provinsi Bali, Provinsi bali memiliki 4 tempat  pembinaan , yakni (1)  Lembaga panti asuhan  anak di Singaraja ,  (2)  panti pembinaan keterampilan Remaja, (3) Panti Jompo  yang bernama Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya Denpasar dan , (4)  Panti Jompo Tresna Werdha Jara Marapati, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Lebih lanjut,  Bapak Ketut Mertayasa, menyebutkan bahwa  Tujuan panti asuhan menurut Departemen Sosial Republik Indonesia,  yaitu: Pertama , Memberikan pelayanan yang berdasarkan pada profesi pekerja sosial kepada anak terlantar dengan cara membantu dan membimbing mereka kearah perkembangan pribadi yang wajar serta mempunyai keterampilan kerja, sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang dapat hidup layak dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat.
Kedua, penyelenggara pelayanan kesejahteraan sosial anak di panti asuhan sehingga terbentuk manusia-manusia yang berkepribadian matang dan berdedikasi, mempunyai keterampilan kerja yang mampu menopang hidupnya dan hidup keluarganya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan panti asuhan adalah memberikan pelayanan, bimbingan dan keterampilan kepada anak asuh agar menjadi manusia yang berkualitas.
Juga disebutkan Fungsinya, adanya panti asuhan atau lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) memiliki fungsi sebagai berikut: (1) Pusat pelayanan kesejahteraan sosial anak.  (2) Panti asuhan berfungsi sebagai pemulihan, perlindungan, pengembangan dan pencegahan. (3) Pusat data dan informasi serta konsultasi kesejahteraan sosial anak, dan  (4) Pusat pengembangan keterampilan (yang merupakan fungsi penunjang). Panti asuhan sebagai lembaga yang melaksanakan fungsi keluarga dan masyarakat dalam perkembangan dan kepribadian anak-anak remaja.
Acara dimulai dibuka, dengan pemaparan  pengasuh dan sambutan Kaprodi, Ibu Dr. A.A Istri Agung Rai Sudiatmika, M.Pd  dan didampigi sekretaris Prodi Dr. I Nyoman Tika,  atas nama  Direktur pascasarjana undiksha membuka kegiatan kepekaan sosial itu secara resmi. Harapannya dapat membantu mahasiswa mengembangkan rasa empati dan simpati di kalangan mahasiswa.  Setelah itu kegiatan dilakukan di Aula,  dengan model pembelajaran  sains  dengan  Konsep  sains nyentrik"
SAINS NYENTRIK
Sains nyentrik merupakan akronim, Â dari pembelajaran sains menyenangkan dan menarik, artinya pembelajaran sain dibuat dengan menyenangkan (joyful learning) dan menarik. Â Selama ini pembelajaran sains menginduk ke barat, namun pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna (meaningful learning justru berafiliasi pada konsepsi lokal, entah menggunakan bahan lokal dan menyentuh kehidupan sehari hari.Â
Pendekatan Sains nyentrik ini, kegiatan mahasiswa  delakukan dengan membagi 3 kelompok anak-anak panti asuhan menjadi 3 kelompok, sesuai dengan jenjang pendidikannya. SD, SMP dan SMA.
Mahasiswa juga membagi diri  untuk memberikan tutorial dan pendampingan  kepada masing-masing kelompok itu.  Pada  kelompok siswa SD diberikan kegiatan membuat ' es krim' tanpa Kulkas memanfaatkan penurunan titik beku (sifat koligatif),  dan SMP diajarkan Teknik penyaringan air dengan bahan yang ada di lingkungan sekitarnya  dan SMA  diberikan cara membuat eco-enzym dengan memanfaatkan limbah rumah tangga berupa sayuran untuk membuat ecoenzim sebagai bahan ngepel dan pupuk)