Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bunga dan Keheningan

13 April 2022   14:02 Diperbarui: 13 April 2022   14:14 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesederhanaan menjadi simbol , betapa ketulusan itu tak perlu mewah, sebab dalam keheningan yang muncul adalah kesamaan frekuensi antara alam dengan sang jiwa dalam hati dan gelombang otak pada sisi penalaran.

Maka dari itu, identik dengan nyanyian -nyanyian sudah tergurat indah dalam pusaran dahaga sunyi itu" Siapapun yang dengan sujud bhakti mempersembahkan kepada-Ku sehelai daun, sekuntum bunga, sebiji buah-buahan, setetes air, Aku terima persembahan itu dengan penuh kasih dari orang yang berhati suci, demikian kata Krishna kepada Arjuna, pada awal perang Mahabarata di medan Kurukstera itu.

Dibingkai itu selaras dengan makna bijak yang tulus dalam hati yang terdalam, akhir dari keheningan adalah terucapnya doa yang tulus. Buah doa adalah bakti yang tak terbahasakan, Buah bakti itu akan memunculkan cinta kasih, dan berhujung pada pelayanan tak berimbalan. Akibatnya adalah sebuah kedamaian.

Kristal air jernih berada dalam pusaran hijaunya daun ilalang, yang berangsur menguap dalam banyak sinar yang mulai merangkak naik, disana terbersit makna yang teramat dalam, yaitu, Keheningan adalah sahabat yang sejati , dan hadir dalam banyak segmen kehidupan dan tidak saling mengkhianati.

Itu sebabnya, dibanyak kosa kata mereka yang telah masuk dalam gerbang keheningan, jabatan pangkat dan bahkan sekaya sekaya apapun diri kita, akan terasa tetap miskin tanpa memiliki rasa yang berkecukupan di dalam. Maka, di dunia dualitas, tidak ada sesuatu hal yang baik atau jelek, tetapi pikiranlah yang membuatnya baik atau jelek.

Maka hal yang perlu dipetik adalah sangat mudah bagi kita untuk bersikap ragu-ragu, dan sebaliknya sangatlah sulit untuk memiliki keyakinan. Oleh karena itu, tidak ada jalan lain yang lebih mudah untuk mencapai peace (kedamaian) dan bliss (kebahagiaan) selain dari pengendalian panca indera kita.

Dalilnya adalah, perhatikan ucapan, perbuatan, pikiran, karakter serta hati kita sendiri , Maka ikutilah Tuhan, hadapilah setan, bertarunglah hingga penghabisan dan akhirilah permainan ini.

Ingat selalu bahwa pendidikan duniawi memang sanggup menciptakan manusia hebat, namun pendidikan spiritual bertujuan untuk menghasilkan manusia yang mempunyai perilaku yang baik.

Maka, seluruh umat manusia adalah milik dari satu agama, yaitu agama kemanusiaan. Meditasi bisa menjadi tahap  yang dapat menimbulkan  sebuah bentuk pertanyaan pada diri-sendiri yang terus menerus  dan  berlangsung secara internal; yaitu pertanyaan yang mempertanyakan siapakah diri ini, apa yang perlu dicintai dan apa yang perlu di hindari.

Akhinya, petiklah pelajaran dari cahaya dan cinta-kasih; keluarlah, sebarkanlah, kembangkanlah, lepaskanlah batasan-batasan antara miliku dan milikmu. Bersatulah dalam aliran cinta-kasih yang tiada batas.Mogi rahayu****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun