Pagi hari itu, saya pergi ke salah satu petani anggur di desa Petemon, Seririt Bali. Dia menekuni pekerjaannya sudah sangat lama dengan semangat riang gembira. Hidup naik turun  sudah menjadi biasa,  kadang rugi, dan kadang untung, dia rasakan menjadi pemanis kehidupannya.
 Saya melihat  aktivitasnya bak  bertarung bebas  dengan alam, yang tidak bisa  dia prediksi, namun, dari wajahnya yang bahagia dia tetap bersemangat menenun hari demi hari, untuk memberikan sebuah harapan, bahwa esok masih bisa lebih baik. Harapan membuatnya hidup bersemangat.
Saya menghampirinya, dia berkata dengan tenang, Jika kita percaya pada apa yang kita lakukan , tidak akan ada yang menghambat pekerjaan kita.
Petani ini memang telah tertempa dengan sangat lama  dalam perjalanan hidupnya, Dia berseru lirih, banyak karya dunia terbaik telah dilakukan melawan kemustahilan yang tampak. Intinya adalah pekerjaan tersebut selesai.Â
Salah satu strategi untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta, adalah hindari menuntut agar engkau mendapatkan imbalan untuk dicintai dan dikasihi, namun mulai saat ini berikanlah  cinta dan kasih sayang  kepada orang lain dengan tulus, setulus matahari  menyinari bumi, tanpa balasan.Â
Ingat setiap orang mampu mengecam, mengkritik, nyinyir  dan bahkan mengeluh. Tetapi hanya orang yang berkarakter  yang bisa mengendalikan dan mengontrol diri untuk mengerti, memahami dan memaafkan.
Sebuah pertanyaan autokritik layak diajukan. Apakah anda ada yang mengkritik mu? Bila jawabannya ada, maka perlu engku  renungkan dan camkan, bahwa  daripada  gelisah dan pusing memikirkan  tentang apa-apa yang  dikatakan orang-orang lain mengenai dirimu, Kenapa  tidak engkau gunakan waktumu yang berharga ini  untuk mengejar  sesuatu hal  yang dapat membuat mereka terpesona dan terperangah , sebab dirimu kelak akan dinilai mulai apa yang engkau kerjakan hari ini. Jangan mencederai persahabatan
Saat dua sahabat menjadi kekasih, itu ketulusan. Saat dua mantan  orang  menjalin kasih  menjadi teman, itu kedewasaan. Ah.. mantap Heuy.
Kedewasaan itu dapat  dilihat dari sisi -sisi  bagaimana seseorang mengelola rasa marahnya, bahkan kepada orang yang membuatnya begitu kecewa. Karena yang  menggembirakan dari menjadi orang dewasa itu  tiada lain adalah berbagi kisah dan cerita  tentang  pengalamannya  pada kaum muda, agar mereka dapat membangun peradaban mulia.
Di sana bisa bermakna sangat  dalam bahwa, Terkadang Tuhan mengenalkan padamu orang yang membuat menangis agar engkau mensyukuri orang yang membuatmu tertawa.