Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengambil Risiko atau Puas Menjadi yang Biasa

8 Juni 2021   06:52 Diperbarui: 8 Juni 2021   07:09 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia melihat  contoh sekitarnya, bagaimana pola pikir orang dahulu awalnya tukang buruh kopi (mengorek kopi di kebun kopi) atau buruh memetik cengkeh, berhasil memiliki perkebunan kopi atau cengkeh yang jumlahnya berhektar-hektar. Contoh mereka-mereka ini bertebaran di Busungbiu, Banyuatis dan Pupuhan serta tempat lainnya. Tak heran jalur  Bus  Klungkung  ke Pupuhan, Seririt adalah jalur khusus bagi para pekerja antar kabupaten  yang sangat ramai  sejak dahulu.

Pak Jro memetik Pelajaran peting, yaitu hemat, bergotong royong saling bantu di antara orang rantau, serta tidak berjudi, atau mabuk-mabukan. Sekali lagi 'uang harus bekerja untuk tuannya.

Karena hemat, maka mereka banyak memiliki tabungan. Dia mengibaratkan tentang penghasilan, "Penghasilan kita seperti sepatu: jika terlalu kecil, mereka menjepit kita. Tetapi jika terlalu besar, mereka membuat kita tersandung dalam perjalanan.

Selanjutnya  yang Pak Jro lakukan adalah membeli tanah walaupun agak jauh, sedikit demi sedikit, kebun produktif menjadi sasaran dan lain-lain. Sehingga uangnya dapat bekerja untuk dirinya. Kiat sukses yang sederhana tetapi tetap mengena.

Lalu pola lain, beli tanah agak di dalam, kemudian dijual, beli yang mengarah ke jalan raya. Pak Jro pun melakukannya perlahan-lahan. Pola ini   membuat dirinya, dari perantau kemudian bisa menjadi tuan tanah , memiliki banyak aset  berupa toko, di lokasi yang strategis, dan mampu menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan tinggi dan sukses. Walaupun begitu beliau tetap sederhana.

Saya menguliknya, nilai-nilai yang dipegang. Berikut beberapa nilai-nilai antara lain semangat, jujur dan pantang menyerah.

Beliau berpesan bahwa Jika Anda terlahir miskin, itu bukan kesalahan Anda. Tetapi jika Anda meninggal dalam keadaan miskin, itu kesalahan Anda. Ketika Anda hidup untuk opini orang lain atau atas pujian dan komentar orang lain, Anda sesungguhnya mati. Saya tidak ingin hidup dan berpikir tentang bagaimana Saya akan diingat.

Selain itu, yang membuat saya kagum adalah, Satu hal yang tidak berubah, semangat inovatif dan dorongan untuk perbaikan itu adalah kekuatan pendorong saat itu.

Katanya lagi, Ketika Anda berinovasi, Anda harus siap bahwa orang-orang akan mengatakan Anda gila." Masa lalu tidak bisa diubah dan masa depan masih ada di tangan Anda. Bekerja keraslah, bermimpilah lebih besar, dan jadilah yang terbaik. Lakukan sesuatu hari ini yang akan membuat dirimu berterima kasih di hari-hari mendatang.

Pesan yang menarik darinya, adalah pesan yang setara dengan yang dilakukan oleh Jim Rohn, seorang penulis buku, asal Amerika Serikat, "Jika kamu tidak mau mengambil risiko, kamu harus puas dengan hal biasa." yang tergambar indah  dalam bukunya " Leading an Inspired Life'

Kesimpulannya adalah: Jika Anda mencintai pekerjaan Anda, Anda akan berada di luar sana setiap hari berusaha untuk melakukan yang terbaik Anda bisa, dan segera semua orang di sekitar akan menangkap semangat dari Anda, seperti demam." -- Moga bermanfaat*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun