Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

BLT, Bantuan Langsung Tunai atau Bantuan Lewat Terus?

28 April 2021   21:24 Diperbarui: 28 April 2021   22:12 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biarlah, katanya pelan, memberi nasihat, petunjuk, dan melarang apa yang tidak baik. Karena orang bijaksana akan dicintai oleh orang yang baik dan dijauhi oleh orang yang jahat.

Kenapa anda tetap tenang, ketika anda tidak mendapat BLT, dan yang lain bersuka ria merasa puas? Ya.... karena itu hak mereka. Ya..... saya hanya berprinsip, ketika mereka dapat yang memang rezekinya mereka, saya mungkin dari tempat lain dapatnya, Ketika kita mendapatkan materi dengan ukuran tertentu dari negara, maka kita harus membayarnya dengan besaran yang relatif sama kepada negara, mana kala tidak, maka kita tetap berhutang. Maka, ketika saya tak tersentuh BLT, maka sesungguhnya, saya bebas dari hutang pada negara, mungkin ada pihak lain yang lebih membutuhkan dari pada saya.

Apakah anda menyalahkan pihak aparatur desa, kurang jeli dalam menilai siapa yang tepat diberikan BLT? Dia menatap langit-langit Bale bengong itu, lama dia menjawab, " saya tidak berhak menilai dan menuduh aparat, mereka sudah berkerja dengan profesional, kalaupun itu mungkin masih keliru, saya pikir sistem memang tak se mulus kita duga, saya selalu berfikir positif, bahwa mereka telah berkerja dengan baik, seandainya mereka tidak baik, memang pada akhirnya 'akan ketahuan' itu mungkin tidak terjadi pada kasus diri saya. Alam semesta pasti bekerja melampaui pikiran saya, kalau memang itu keliru.

Katanya penuh semangat, "Saya tetap tidak mau berpikir negatif, sebab saya berusaha menjalakan nasihat orang tua saya dahulu, " Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan. Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati, dan kalahkan kebohongan dengan kejujuran. Ada 3 hal yang tidak bisa lama-lama untuk disembunyikan, yakni matahari, bulan dan kebenaran. kebenaran untuk berbagai kepada negara yang lagi susah, minimal tidak membuat gaduh, minimal tidak melukai orang lain yang telah bekerja membantu sesama, walaupun menyalurkan uang negara.

Saya mengangguk, saya menatapnya, tak terasa air mata saya menetes. Saya memeluknya, dengan erat.

Katanya lagi, saya meyakini bersedekah tidak hanya dengan uang atau arta, keselarasan menerima kekeliruan untuk diam, tenang jauh lebih baik, sebab Jika seribu langkah bisa didapatkan dengan sekali bersedekah, maka berapa ribu langkah yang bisa kamu dapatkan jika kamu bersedekah dalam jumlah yang banyak disertai hati yang tulus?

Saya tersenyum dan memeluknya kembali, sebab saya belajar dari kesederhanaannya, bahwa kesabaran dan rela menyumbang pada negara menjadi penting, walau tidak dalam bentuk materi. Moga bermanfaat *****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun