Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengobservasi Bulu Babi di Taman Nasional Bali Barat

22 September 2020   20:55 Diperbarui: 22 September 2020   22:11 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panorama Pantai Taman Nasional Bali Barat sangat mempesona, keragaman biota lautnya, sangat menantang untuk ditelisik. Dengan udara segar melimpah, serta suasana damai yang diiringi nyanyian burung dan satwa liar, ibarat musik ritmis alam yang tak pernah pudar memberikan inspirasi. Kondisi itu sungguh sangat dirasakan bagi mereka yang bisa merasakan getaran alam.

Salah satu biota laut yang menantang itu adalah bulu babi. Hewan ini, seakan hadir sebagai sebuah pernak pernik kehidupan dalam bentangan lukisan alam yang memukai di kawasan pantai berkarang di sekitar pantai Taman Nasional Bali Barat, yang melindungi paling tidak  160 spesies hewan dan tumbuhan yang khas Bali.

Namun tak kalah menarik, bulu babi, yang termasuk hewan invetebrata, dalam kelompok Echinoidea, atau dalam bahasa inggrisnya "sea urchin" itu memiliki bentuk bulat. Dengan, ciri khasnya adalah adanya duri-duri tajam pada kulitnya. 

Duri itu merupakan perisai yang dapat melindungi diri dari ancaman hewan lain. Ukuran si landak laut pun maksimal 5 inchi atau sekitar 12 sentimeter lebih. Hewan ini memiliki gigi-gigi yang tidak terlalu kuat, jumlahnya pun tidak banyak. Hanya ada sekitar 5 gigi di dalam mulutnya.

dokpri
dokpri
Perlu diketahui bahwa bulu babi merupakan jenis hewan biota laut yang juga endemik di Kawasan pantai Tamn Nasional Bali Barat. Hidup berkoloni di karang-karang, walaupun kelihatan seram, dia merupakan pelindung ikan-ikan kecil, dan juga pelindung karang dari keganasan algae yang dapat mematikan kehidupan karang. Bulu babi  bermanfaat bagi lingkungan, namun banyak  tak suka karena  menyeramkan dengan duri yang selalu dihunus namun tak reaktif. Hewan lain atau manusia tertusuk durinya, karena memang kerap tak awas. Akibatnya nyeri, bengkak, lemas dan perih, akan teras ketika duri-durinya menembus kulit.

Bulu babi atau landak laut itu, terdiri dari r 950 spesies dan dapat ditemukan mulai dari daerah pasang surut sampai di kedalaman 5.000 meter. Dari keseluruhan spesies tersebut, 84 di antaranya berada di Indonesia. Indonesia merupakan wilayah yang kaya akan jenis spesies yang unik dari bulu babi.

Hasil penelitian, dari Staf Jurusan Biologi dan  Kelautan FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Dr. I Gede Ari Yudasmara, (2013), telah mengidentifikasi sebanyak 7 jenis bulu babi di lokasi  taman Nasional  Bali Barat,khususnya pantai di sekitar  Pulau Menjangan. 

Ketujuh jenis itu adalah (1) Diadema setosum, (2) Toxopneustes pileolus,(3) Tripneutes gratilla,(4) Echinometra mathaei, (5) Salmacis belli, (6) Pseudobolatia maculata dan. (7) Mespilia globulus dengan kategori keanekaragaman Bulu babi tergolong sedang. Jenis itu sangat ditentukan oleh makanan dan substrat dan dapat di jumpai di daerah pasang surut.

KANDUNGAN GIZI BULU BABI

Oleh karena bentuknya seram, karena dihiasi oleh duri-duri tajam yang mudah patah, memang tak banyak orang mengetahui bahwa hewan ini enak dan bergizi untuk dimakan. Tubuh bulu babi memiliki bentuk setengah bulat dan terlindung oleh suatu struktur berupa cangkang dan duri yang beraneka. Organ-organ reproduksi yang berupa gonad terlindung didalam cangkang. Gonad inilah yang kerap dikonsumsi.

dokpri
dokpri
Variasi bulu dan gonad dalam cangkang sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan, ketersediaan bahan makanan, serta faktor lingkungan perairan. Airnya tenang dan kaya nutrisi maka gonadnya akan lebih subur.

Gonad tersebut terdapat dalam cangkang bulu babi jantan dan betina dengan ukuran panjang dapat mencapai 2 inci dan lebar satu inci. Di dalam gonad tersebut terdapat sel-sel makanan. 

Bulu babi yang dapat dikonsumsi di antaranya adalah Tripneustes gratilla, Strongylocentrotus franciscanus, S. droebrachiensis, S. purpuratus, Echinus esculatus, Mespilia globulus, Heliochidaris crassipina, H. tuberculata, H.erythogamma, Paracentrotus lividus, Diadema setosum, Echinometra mathaei, Echinothrix sp, Salmacis sp. Sebagai bahan pangan, gonad memiliki kandungan gizi yang baik.

Ditinjau dari komponen penyusunnya gonad kaya asam amino, dan gonad bulu babi juga mengandung asam lemak. Gonad bulu babi khususnya dari spesies S. droebachiencis mengandung asam-asam lemak dari jenis 5-oletinic yang besarnya mencapai 10-21% dari total lemak.

dokpri
dokpri
Gonad mengandung protein, lipid dan glikogen, juga kalsium, fos for, vitamin A, B, B2, B12, asam nikotinik, asam pantotenik, asam folik dan karotin. 

Dalam gonad bulu babi D. setosum ditemukan 5 asam amino esensial bagi manusia dewasa (lisin, metionin, fenilalanin, treonin, dan valin) dua asam amino esensial bagi anak-anak (arginin dan histidin) serta terdapat asam amino semi esensial seperti sistin. 

Selain itu terdapat asam amino non esensial seperti asam aspartat, asam glutamat, glisin dan serin. Gonad bulu babi termasuk makanan bergizi dengan komposisi asam amino yang cukup lengkap. 

Gonad bulu babi mengandung 13 jenis asam amino, delapan di antaranya asam amino esensial (lisin, metionin, treonin, valin, arginin, histidin, triptofan dan fenilalanin), sisanya adalah asam amino non esensial (serin, sistein, aspartat, glutamat dan glisin).

WARUNG MAKAN KHAS BULU BABI

Makanan berbahan baku Bulu babi tidak ditemukan di lokasi di Bali barat. Sungguh sangat , jarang orang mengkonsumsi daging bulu babi. Di pasar di Singaraja (Bali Utara), misalnya , belum ditemukan komoditas bulu babi di jual di pasaran.

Di wilayah sekitar pantai di Bali barat atau di pasar-pasar tradisional, tak ditemukan oleh menjual bulu babi.

Namun, satu-satunya di Bali, ya hanya ada di Denpasar, olahannya dengn nama Toro ( Bulu Babi) atau tepatnya di rumah makan 'Tepi Pasih" (yang berlokasi di Jalan Tukad Punggawa Nomor 18 Serangan).

Di Warung Tepi Pasih ini, Bulu Babi diolah menjadi beberapa jenis masakan yang lezat. Mulai dari Nasi Goreng Toro, Toro Goreng hingga Kuah Toro, khusus untuk Toro Kuah ini, agar anda dapat memang harus lewat pemesanan lebih pemesanan terlebih dahulu. Masakan berbahan baku, bulu babi, menjadi kekhasannya.

Masakan toro ini sudah lama ditinggalkan masyarakat di Serangan, karena sulitnya mencari bulu babi, sebab bulu babi memang hidup liar dan tidak dibudidayakan. Nampaknya, budidaya bulu babi perlu di galakkan sebab , peminatnya khususnya wisatawan Tiongkok, dan Jepang sangat menyukai 'masakan toro ini"

Namun meningkatnya wisatawan yang mandi dipantai dan menggunakan sun block atau tabir surya yang mengandung seperti paraben, triclosan dan mikroplastik, yang terus menerus terbuang ke lingkungan sungguh dapat merusak kehidupan bulu babi. 

Hasil penelitian Corinaldesi,et al., (2017) senyawa tersebut menganggu perkembang biakan oleh bulu babi. Oleh karena itu perlu perhatian semua pihak, untuk menjaga kelestarian lingkungan, dengan pemakaian sun screen harus bebas dari bahan-bahan yang membahayakan bulu babi. Rekomendasi penggunaan sunblock yang ramah lingkungan khususnya di tepi pantai menarik dicermati.

BULU BABI UNTUK KESEHATAN

Sejak zaman dahulu, Pemanfaatan bulu babi tercatat dalam tradisi pengobatan China, atau yang dikenal sebagai "Chinese Medicinal Herbal' Herbal Obat Cina. Bulu babi memiliki fungsi: "Ruan jian san jie ATAU menghilangkan dahak, menghilangkan pembengkakan, penumpukan dahak meludah"

Penggunaan secara tradisional itu, kemudian ditunjang oleh riset ilmiah farmakologi modern telah dibuktikan bahwa ekstrak bulu babi memiliki efek biologis, seperti anti kanker, antioksidan, anti leukemia, anti kelelahan dan efek anti inflamasi (Jiao et al, 2015).

Senyawa bioaktif "Bonellinin" yang diekstrak dari gonad bulu babi dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.

Selain itu, Pigmen naftoquinon polihidroksilasi dari cangkang bulu babi ungu (Anthocidaris crassispina) memiliki aktivitas antiradikal yang kuat terhadap 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH), anion radikal superoksida, dan hidrogen peroksida.

Sebagai contoh, 1,4-naphthoquinone polihidroksilasi menunjukkan aktivitas antioksidan tergantung dosis pada radikal DPPH dan menghambat model inflamasi alergi mata yang melebihi referensi obat olopatadine; 6-ethyl-2,3,5,7,8-pentahydroxy-1,4-naphthoquinone (Echinochrome A) yang ada di cangkang bulu babi dan duri dapat digunakan sebagai agen tambahan untuk mengurangi kerusakan jantung yang disebabkan bahan beracun.

Ekstrak bulu babi dapat memiliki banyak efek farmakologis, tetapi apa komponen kimia utamanya? Bulu babi terdiri dari cangkang dan gonad. Cangkang bulu babi mengandung mineral (> 90%), protein, polisakarida dan pigmen, sedangkan gonad bulu babi misalnya terdiri dari polisakarida, asam lemak, dan protein

Pozharitskaya dkk. menemukan bahwa fraksi ESD1 dan ESD2 yang diekstrak dari gonad landak laut hijau (Strongylocentrotus droebachiensis) dapat menjadi suplemen makanan fungsional untuk regulasi peradangan dan diabetes. Hal itu menunjukkan bahwa polisakarida dari gonad dapat menghambat transplantasi tumor dan meningkatkan aktivitas kekebalan. Pada sepesies Strongylocentrotus nudus telurnya mengandung polysaccharida (SEP) menunjukkan aktivitas antitumor yang dimediasi oleh aktivasi dan sitotoksisitas sel NK melalui TLR2 / 4 in vivo.

Polisakarida yang larut dalam air diekstraksi dari usus bulu babi, yang secara signifikan dapat menghambat pertumbuhan sel. Elain itu , dosis 50 g / mL, polisakarida XB-1 tersulfasi yang dibuat dari cangkang bulu babi Hemicentrotus pulcherrimus dapat menurunkan jumlah sel HeLa, MCF-7 dan A549 menjadi 42,08%, 18,42% dan 63,20%. 

China adalah negara yang paling suka meneliti binatang bulu babi ini. Lebih dari 800 spesies bulu babi telah diidentifikasi di dunia, termasuk sekitar 100 spesies di China. tiga bulu babi komersial yang umum, Strongylocentrotus nudus, Anthocidaris crassispina dan Glyptocidaris crenularis, masing-masing dipelajari dari Semenanjung Shandong, daerah pesisir Zhejiang, Provinsi Fujian dan Guangdong, dan Semenanjung Liaodong.

Mengapa bulu babi dapat berperan sebagai anti kanker? Kandungan bulu babi yang terpenting adalah senyawa bioaktif 1-4. Fenomena konsumsi gula tinggi oleh sel tumor dikenal sebagai efek Warburg. Efek ini karena proses glikolisis yang tinggi, akibat kebuthan pertumbuhan sel tumor sebagai jalur metabolisme dalam kondisi aerobik.

Namun adanya senyawa 1,4-naphthoquinone dari bulu babi pigmen spinochromes dapat menghambat proses glikolisis tersebut sehingga menghambat pertumbuhan sel tumor. Kondisi ini menguatkan bahwa bulu babi memiliki sifat antikanker

Selain itu senyawa 1,4-naphthoquinone meningkatkan sifat permeabilisasi membran mitokondria, sehingga laju regulasi Reactive Oxygen Species (ROS) meningkat. 

ROS merupakan radikal bebas yang berupa oksigen dan turunannya yang sangat reaktif. ROS yang dilepaskan dari protein mitokondria sitotoksik (AIF dan sitokrom C) ke sitoplasma, yang menyebabkan aktivasi caspase-9 dan -3, sehingga menyebabkan sel itu mengalami apoptosis(kematian) dan tidak berkembang menjadi sel kanker yang ganas. 

Kini, para ahli sedang mencoba membuat model senyawa analog yang mirip ditemukan dari hewan bulu babi itu untuk mencegah kanker, khususnya kanker prostat. Moga bermanfaat****

Daftar Rujukan

  • Avila Rodrguez, M. I., Rodriguez Barroso, L. G., & Snchez, M. L. (2018). Collagen: A review on its sources and potential cosmetic applications. Journal of Cosmetic Dermatology, 17(1), 20-26
  • Corinaldesi, C., Damiani, E., Marcellini, F., Falugi, C., Tiano, L., Brug, F., & Danovaro, R. (2017). Sunscreen products impair the early developmental stages of the sea urchin Paracentrotus lividus. Scientific reports, 7(1), 1-12.
  • Jiao, H., Shang, X., Dong, Q., Wang, S., Liu, X., Zheng, H., & Lu, X. (2015). Polysaccharide constituents of three types of sea urchin shells and their anti-inflammatory activities. Marine drugs, 13(9), 5882-5900.
  • Juliano, C., & Magrini, G. A. (2017). Cosmetic ingredients as emerging pollutants of environmental and health concern. A mini-review. Cosmetics, 4(2), 11.
  • Toha, A. H. A. (2006). Manfaat bulu babi (Echinoidea), dari sumber pangan sampai organisme hias. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 13(1), 77-82.
  • Pozharitskaya, O. N., Shikov, A. N., Laakso, I., Seppnen-Laakso, T., Makarenko, I. E., Faustova, N. M., ... & Makarov, V. G. (2015). Bioactivity and chemical characterization of gonads of green sea urchin Strongylocentrotus droebachiensis from Barents Sea. Journal of functional foods, 17, 227-234.
  • Yudasmara, G. A. (2013). Keanekaragaman Dan Dominansi Komunitas Bulu Babi (Echinoidea) Di Perairan Pulau Menjangan Kawasan Taman Nasional Bali Barat. JST (Jurnal Sains dan Teknologi), 2(2).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun