Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menghadapi Covid-19 Hendaklah "Seikat bagai Sirih-Serumpun Bagai Serai"

31 Maret 2020   08:00 Diperbarui: 31 Maret 2020   08:14 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di samping itu, sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan oleh bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan pendarahan. 

Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap.

Penggunaan metode ekstraksi  dengan  metanol telah terbukti berhasil mengekstraksi berbagai senyawa bioaktif termasuk senyawa antibakteri. Uji TLC-bioautografi mengungkapkan aksi penghambatan dua senyawa yang diidentifikasi sebagai hidroksichaviol dan eugenol. Namun s -caryophyllene benar-benar tidak aktif terhadap semua spesies bakteri yang diuji. Dalam penelitian ini, konsentrasi hydroxychavicol dalam ekstrak ditemukan 374,72 2,79 mg g-1, sedangkan eugenol adalah 49,67 0,16 mg g-1.

Berdasarkan temuan itu  dapat disimpulkan bahwa hydroxychavicol dan eugenol adalah senyawa yang bertanggung jawab untuk aktivitas antibakteri yang menjanjikan dari ekstrak metanol daun sirih.

Tindakan penghambatan ini secara signifikan berkorelasi dengan jumlah senyawa dalam ekstrak. Karena potensinya, ekstrak daun sirih  atau senyawanya dapat menjadi sumber alternatif agen antibakteri.

Menurut Lee CY  et al. (2014) , ramuan daun  sirih  memiliki sifat anti-oksidan, anti-diabetes, anti-aterosklerosis, anti-hiperlipidemia, anti-kanker dan neuroprotektif dan dapat menyembuhkan penyakit   diabetes mellitus, aterosklerosis dan penyakit ginjal kronis, penyakit Alzheimer dan kanker payudara

Ramuan daun sirih  diketahui memiliki sifat anti-oksidan, anti-diabetes, anti-aterosklerosis, anti-hiperlipidemia, anti-kanker dan neuroprotektif yang tinggi. Ulasan ini berfokus pada efek P. sirih pada diabetes mellitus, aterosklerosis dan penyakit ginjal kronis, penyakit Alzheimer dan kanker payudara. Sirih  terbukti menunjukkan efek positif dengan hasil spesifik terhadap penyakit ini. Selain itu, efek yang menjanjikan dari Sirih  dalam studi in vitro  ( Akhtar Atiya et al, 2018).

Daun sirih  memiliki kandungan yang signifikan tentang  vitamin dan mineral,. Oleh karena itu  sirih dimakan  karena rasanya hangat, aromatik dan pahit (di Indiia) , sebagian besar juga dikonsumsi sebagai penyegar mulut  dan masticator (Guha, 2006). 

Sifatnya yang anti-inflamasi, anti-alergi, hepatoprotektif, anti-oksidan, anti-mutagenik, anti-karsinogenik, anti-jamur, anti-helmintik, xanthine oksidase sifat penghambatan dan kemopreventif (Garg dan Jain, 1992; Majumdar et al., 2002; Ganguly et al., 2007; Young et al., 2007; Wirotesangthong et al., 2008; Murata et al., 2009).

Menurut Houghton et al. (2006), penghambatan asetilkolinesterase (AChE) dan butyrylcholinesterase (BChE), yang bertanggung jawab atas pembelahan neurotransmitter asetilkolin, dapat menjadi salah satu strategi yang mungkin untuk meningkatkan aktivitas kolinergik di otak.

Dengan demikian, dasar molekuler dari obat-obatan Alzheimer yangselama  ini memanfaatkan cholinesterase inhibitor (Heinrich dan Teoh, 2004). Namun demikian, beberapa dari obat-obatan tersebut bersifat hepatotoksik, sehingga dibutuhkan  obat baru yang terkait dengan efek samping yang lebih rendah (Knapp et al., 1994).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun