Minuman  kopi tidak hanya mengandung kafein, namun ada senyawa yang dapat menghambat terjadinya obesitas, yaitu asam klorogenat. Asam Klorogenat (CGA, 3-CQA) adalah isomer yang paling melimpah di antara isomer asam caffeoylquinic  (3-, 4-, dan 5-CQA), yang saat ini dikenal sebagai 5-CQA sesuai pedoman IUPAC. Senyawa itu adalah salah satu yang paling asam yang tersedia di antara senyawa asam fenolik yang secara alami dapat ditemukan dalam ekstrak  kopi, khususnya dalam kopi  hijau.
Dalam biji kopi, konsentrasi asam klorogenat sangat tinggi,  dalam kopi kering dapat mencapai 12 persen. Senyawa  Asam klorogenat tidak terlalu beracun bagi manusia. Asam ini  juga terbentuk dalam jumlah yang relatif  banyak pada umbi kentang .  Oksidasi dari asam klorogenat yang diikuti oleh polimerisasi (gabungan dari monomer-monomer) menyebabkan pembentukan quinon yang menimbulkan warna coklat pada umbi yang baru terpotong. Reaksi ini tergantung pada enzim polifenol oksidase dengan kofaktor tembaga dan O2 sebagai donor elektron.
Asam klorogenat (CGA), senyawa fenolik, yang adalah ester dari hidroksisinamat dan asam kuinat, adalah banyak tersebar  pada tanaman dan ditemukan sangat tinggi  kadarnya biji kopi (Clifford, 1999). CGA adalah polifenol makanan yang penting dan aktif secara biologis, memainkan beberapa peran penting dan terapeutik seperti aktivitas antioksidan, antibakteri, hepatoprotektif, kardioprotektif, anti-inflamasi, antipiretik, pelindung saraf, anti-obesitas, antivirus, anti-mikroba, anti-hipertensi, penetral  radikal bebas dan pusat stimulator sistem saraf (SSP).
Penelitian epidemiologis bahwa mengkonsumsi kopi mengurangi risiko perkembangan diabetes (van Dam et al., 2006), dan manfaat kesehatan ini telah dikaitkan dengan fraksi CGA kopi. Intervensi pada manusia, beberapa penelitian telah menunjukkan kemanjuran yang terstandarisasi ekstrak biji kopi hijau tanpa kafein (DJBC) Â secara signifikan mengurangi berat badan (Dellalibera et al., 2006; Thom, 2007) dan pasca-prandial glukosa darah (Thom, 2007; Blum et al., 2007) kelebihan berat badan dan individu yang gemuk. Lalu bagaimana asam klorogenat dapat mengurangi obesitas?
Obesitas, yang ditanadai salah satunya adalah perut buncit.  Indonesia obesitas meningkat,  hasil riset kesehatan dasar atau Riskesdas 2018, obesitas pada orang dewasa di Indonesia meningkat menjadi 21,8 persen (https://www.suara.com/health/2018/11/02/133408), mengapa meningkat? Penyebabnya pola makan  terus berubah.  Jika anda selalu makan kaya kalori dan aktivitas relatif sedikit, atau tidak sebanding dengan asupan kalori itu, maka diyakini anda akan cepat atau lambat menderita obesitas. Obesitas, sebagai salah satu faktor risiko utama penyakit  kardiovaskular, dan obesitas menjadi  masalah kesehatan serius di seluruh dunia.
Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi. Akibat asupan kalori berlebih itu, oleh tubuh disimpan dalam bentuk lemak. Apabila kondisi tersebut terjadi dalam waktu yang lama, maka akan menambah berat badan hingga mengalami obesitas. Obesitas atau kelebihan berat badan jadi salah satu risiko terbesar seseorang mengidap penyakit jantung. Hal ini disebabkan oleh timbunan lemak yang menekan otot jantung dan membuat jantung tidak bisa berkerja maksimal.
Narita, Y., & Inouye, K. (2009).. melaporkan bahwa CGA dan metabolitnya, CGA, dapat menurunkan input kalori melalui proses penghambatan aktivitas  amilase, secara  in vitro. Pada aspek penghambatan enzim  amilase, dapat dijelaskan sebagai berikut, Enzim yang memecah pati, mengubahnya menjadi gula.  Alpha-amilase ditemukan dalam air liur manusia, di mana ia memulai proses kimia dalam pencernaan dengan hidrolisis pati. Alpha-amilase juga ditemukan dalam pankreas. Enzim amilase  yang dihasilkan oleh kelenjar di Pankreas inilah yang dihambat  oleh asam klorogenat., selanjutnya diungkapkan juga bahwa  Asam klorogenik diketahui mampu menghambat sistem glukosa-6-fosfatase (Henry-Vitrac et al., 2010) dan enzim amilolitik (Kamitani et al., 2009), keseimbangan glukosa dalam darah dapat terjaga, mekanisme nya penghambatan pelepasan glukosa dengan mencegah hati aktivitas glukosa-6-fosfatase dan penghambatan penyerapan glukosa dalam usus kecil dengan mencegah translocase 1 sebagai glukosa-6-fosfat baik, sehngga proses pembentukan glukonegenesis dalam biosintesis lemak terhambat, namun disisi lain sebagai sumber energi yang diutamakan dipecah adalah lemak (gliserida dlam tubuh manusia).
Berkurangnya kadar  glukosa darah maka  aktivitas insulin akan lebih sedikit ringan. Sebagai bahan bakar , tubuh akan memecah  sumber energi kedua yakni  lemak. Flanagan, et al ., (2014).mengemukakan bahwa kurang aktivitas insulin akan menyebabkan peningkatan akumulasi lemak di jaringan adiposa dan dengan demikian menyebabkan pembakaran jaringan adiposa yang berlebihan dan penurunan berat badan. Aktivitas lipolitik dalam jaringan adiposit menghasilkan pembebasan asam lemak bebas dan gliserol dengan penurunan bersamaan dalam volume sel adiposit. Metabolisme melalui peningkatan aktivitas lipolitik dalam jaringan adiposit --- dapat menjelaskan penurunan berat badan.
Selain itu, telah diketahui bahwa CGA dapat meningkatkan fosforilasi, reseptor adiponektin dan adiponektin dari AMP-diaktifkan protein kinase (AMPK) dan mengurangi ekspresi glukosa hati-6- fosfatase seperti yang ditunjukkan pada. Naiknya AMPK reseptor fosforilasi, adiponektin, dan adiponektin, dan juga menurun dalam aktivitas glukosa-6-fosfatase, telah dikaitkan dengan menurunkan kadar trigliserida, hemoglobin glikosilasi, glukosa puasa, Â dan kolesterol, dan menghambat steatosis hati, dan juga peningkatan toleransi glukosa dan sensitivitas insulin juga.
Kesimpulannya adalah mengkonsumsi kopi sangat bermanfaat untuk menurunkan atau mencegah kegemukan (obesitas), karena di dalam kopi mengandung senyawa asam klorogenat yang berfungsi menghambat kerja enzim amilase, sehingga penurunan kadar gula pada darah, dilakukan pemecahan  cadangan lemak (adiposit),. Kodisi demikian dapat menurunkan berat badan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H