Dari hasil quickcount saja, sebenarnya sudah dapat diketahui siapa pemenang Pilpres 2014, dikarenakan metode quickcount ini sangatlah ilmiah dengan memiliki selisih hasil akhir antar QC dan RC sebesar 1% - 2%. Tentunya, jika dilakukan dengan metodologi yang benar.
Hasil real count KPU maupun kawalpemilu.org, sebuah situs yang dibuat oleh anak bangsa untuk mengawal transparansi hasil pilpres terus menunjukkan perolehan suara yang menunjukan keunggulan Jokowi. Diyakini melalui hasil real count sementara ini yang sudah memasuki 80% perolehan data DB1 (kota / kabupaten) dan 50% DC1 (provinsi) bahwa Jokowi akan menjadi Presiden ke-7 di Indonesia dengan perolehan suara antara 52%-48% dan 53% - 47%.
Jikalau Jokowi menang menjadi Presiden, tentunya ini akan menjadi kemenangan telak bagi Koalisi tanpa syarat yang diusung Jokowi, bagaimana tidak? Dukungan koalisi tanpa syarat yang "hanya" mengantungi 42% suara rakyat mampu mengungguli koalisi merah putih yang bahkan terdapat partai penguasa didalamnya.
Terlepas dari itu semua, kemenangan Jokowi adalah kemenangan rakyat, pesta demokrasi akan segera berakhir dan tentunya, bukan saatnya kita untuk "ber-euforia" menyambut kemenangan Jokowi, tetapi langsung bekerja...bekerja....dan bekerja. Dengan dibukanya ASEAN Single Market / ASEAN Economic Community / Masyarakat Bebas ASEAN, tentunya banyak hal yang musti dipersiapkan untuk menghadapi kompetisi global di wilayah Asia Tenggara. Tentunya peran serta capres yang "belum menang" juga sangat dibutuhkan untuk memper-solid kekuatan Indonesia.
Pada akhir kata, tidak ada satupun yang menang dalam pilpres 2014 kali ini, yang menang adalah aspirasi rakyat untuk Indonesia yang lebih baik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H