"Dalam hal ini pemerintah bersama para pemangku kepentingan berupaya menghadirkan destinasi wisata yang tidak hanya indah, tetapi juga berkelanjutan dan mendukung kesejahteraan pengunjung, dan ramah lingkungan," ujarnya.
Di bawah inisiatif ini, lanjut Annie, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif provinsi DKI Jakarta menangkap pesan yang sangat esensial dalam penetapan kebijakan untuk mendukung kegiatan Go green dan Go Wellness bagi para professional dan para pelaku industry.
"Upaya ini diharapkan dapat mengadopsi praktik-praktik pengurangan karbon, proses produksi ramah lingkungan dan berorientasi pada Kesehatan. Seperti penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang efisien, serta penyediaan fasilitas kesehatan yang mendukung gaya hidup sehat untuk mencapai ekosistem yang decent work atau kelayakan kerja dan keberlangsungan serta kelestarian lingkungan," urainya.
Upaya Pemerintah dalam melakukan penerapan wellness dan pariwisata hijau yaitu dimulai dari perumusan Standar kompetensi kerja khusus (SK3) untuk Green Jobs dan Standar kompetensi kerja Nasional Indonesia (SKKNI) No.247 tahun 2024 tentang Wellness.
Penerapan Standar Green Tourism dan Wellness
Dalam upaya memastikan keberhasilan program ini, berbagai standar Green Tourism disusun dan dimulai dari pemetaan skema okupasi/ jabatan pada Industri Green jobs di Pariwisata. Dari situ ternyata teridentifikasi ada 9 jabatan Green Jobs dan sekitar 21 jabatan untuk bidang Wellness.Â
Sebagai kelanjutan Dr Edi Alpino dalam paparannya menyampaikan Standard ini sebagian telah diterapkan dan tercermin dalam program-program kunjungan wisata seperti kunjungan wisata untuk tujuan olah raga, kebugaran, meditasi dan rekreasi.Â
Namun yang perlu lebih diperhatikan Mitigasi Resiko dalam penerapan kebijakan dan praktek kerja di dunia Wellness. Tren Industri Wellness kedepan akan lebih personalized treatment yaitu perawatan-perawatan yang lebih ditujukan pada kebutuhan yang lebih personal yang akan dilihat lebih dalam melalui metode genome analysis.
Genome Analysis misalnya, dijelaskan secara komprehensif oleh Dr Edi Alpino. Menurutnya, proses mempelajari dan menganalisis seluruh materi genetik (genome) dari suatu organisme melibatkan pengurutan DNA (DNA sequencing), identifikasi gen, serta memetakan interaksi genetik dan variasi dalam genom.
Tujuan dari analisis ini adalah untuk memahami bagaimana gen berfungsi, bagaimana variasi genetik dapat mempengaruhi kesehatan, penyakit, serta karakteristik lainnya, juga trend penggunaan  augmented reality (AR) terkait modifikasi lingkungan kehidupan nyata melalui fitur digital seperti visual, audio atau elemen sensorik lainnya.