"Namun pada akhirnya malah senang, karena kebijakan asesmen nasional dan rapor pendidikan yang diluncurkan pada episode berikutnya, justeru memberikan penilaian yang lebih komprehensif dibanding penilaian model UN," katanya.
Fathur Rosi mengingatkan bahwa untuk membuat pendidikan Indonesia semakin berkualitas, sudah saatnya dunia pendidikan keluar dari zona nyaman dan berfokus pada inovasi berbasis teknologi.
Mendikbudristek Nadiem Makarim sendiri, dalam pernyataannya melalui video menyebutkan bahwa rangkaian Semarak Merdeka Belajar yang sudah sampai pada 24 episode sebagian besar berbasis teknologi digital. Berbagai terobosan Merdeka Belajar tersebut telah dimanfaatkan oleh guru maupun sekolah. Tercatat lebih dari 364 ribu sekolah telah memanfaatkan teknologi pembelajaran, 8 dari 10 sekolah telah menggunakan minimal satu plafform teknologi pembelajaran, lebih dari 100 ribu sekolah telah terakses dengan platform rapor pendidikan, lebih dari 3,2 juta pendidik telah terakses dengan teknologi dan 1,2 juta guru telah berbagi materi pelajaran melalui platform Merdeka Mengajar.
Semoga Merdeka Belajar semakin semarak dengan inovasi-inovasi berikutnya....
Mampang Prapatan 29 Mei 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H