Mohon tunggu...
Inung Kurnia
Inung Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Gemar berbagi kebaikan melalui tulisan

Ibu dari Key dan Rindang

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Jauhnya Jarak YAI ke Kota Yogyakarta, Ini Tips Supaya Tidak Ketinggalan Pesawat!

19 Maret 2022   20:43 Diperbarui: 21 Maret 2022   13:42 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turun dari kereta bandara disambut patung Dinosaurus (dokpri)

Ini adalah perjalanan pertama saya menggunakan bandara Yogyakarta International Airport (YAI) sejak bandara yang terletak di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, tersebut diresmikan. Bersama tiga teman lainnya, saya membeli tiket untuk perjalanan pergi pulang dari bandara Soekarno Hatta Jakarta-YAI dan sebaliknya.

Karena ini pengalaman pertama, sudah ditebak dong saya melalui perjalanan ini dengan rasa senang. Setidaknya rasa penasaran akan rasa bandara baru tersebut bakal terbayar lunas.

Perjalanan saya dan teman lainnya dari Bandara Soekarno Hatta-YAI berjalan lancar. Sejak boarding pass di terminal 3 Bandara Soetta hingga tiba di YAI.

Pun ketika kami memesan takdi online untuk perjalanan ke Kota Yogyakarta, semua berjalan lancar.

Mungkin karena rasa gembira pada akhirnya dapat menikmati rasa bandara baru, membuat kami lupa dengan lamanya perjalanan dari YAI ke Kota Yogyakarta. Terlebih begitu sampai Kota Yogyakarta, sederetan jadwal kegiatan sudah mengadang. Lupalah dengan panjangnya rute YAI- Kota Yogyakarta.

Persoalan timbul pada saat kami harus pulang ke Jakarta. Mungkin karena terbiasa di Jakarta akses ke bandara relatif lebih gampang, kami sedikit abai. Menghitung waktu perjalanan dari Kota Yogyakarta menuju YAI dengan hitungan yang serampangan.

Paling satu jam bisa sampai, begitu perkiraan kami.

Alasannya, Jakarta dengan kemacetan lalu lintas yang tiada tara saja bisa menjangkau bandara Soetta kurang dari 1 jam melalui beberapa titik pemberangkatan bus Damri rute bandara.

Tentu untuk Yogyakarta-Kulonprogo yang relatif tidak macet, bisa ditempuh dengan waktu yang lebih cepat atau setidaknya sama. Saking yakinnya sehingga kami pun lupa mengecek jarak Kota Yogyakarta-YAI melalui Google Map.

Abai kami membuahkan hasil tak mengenakkan. Kisahnya ketika jam penerbangan pesawat dijadwalkan pukul 17.10 WIB. Kami pukul 14:30 WIB masih tenang-tenang saja mengerjakan tugas yang hampir selesai. Pikir kami masih ada waktu 2,5 jam lah untuk bisa ke YAI.

Lalu pukul 15.00 WIB kami pun cabut dan order taksii online untuk menuju YAI. Tak sampai 10 menit, driver pun datang. Lalu mobil pun melaju dengan cepat.

Naik kereta bandara menuju YAI (dokpri)
Naik kereta bandara menuju YAI (dokpri)

Namun ketika kami sampaikan ke driver bahwa pesawat kami dijadwalkan terbang pukul 17:10 WIB, si driver nampak sangat terkejut. Dia menyampaikan bahwa perjalanan ke YAI bisa menghabiskan waktu 2 jam lebih.

Lalu kami berhitung dengan cepat dan akhirnya hanya bisa saling berpandangan mata. Coba, siapa yang tidak panik. Selama itukah?

Meski demikian, si driver tetap melanjutkan perjalanan, sedikit ngebut. Berharap pesawat mengalami delay barang 1 jam.

Malang tak bisa ditolak, ternyata jalan menuju YAI diadang kemacetan di sejumlah titik. Padahal itulah satu-satunya akses menuju YAI.

Kami pun tambah panik. Tidak ada yang berani ngobrol, sepanjang jalan hanya berdoa semoga pesawat delay.

Dan benar saja, ketika mobil baru sampai Brosot, artinya jarak yang ditempuh sampai YAI masih lumayan jauh, ternyata waktu boarding pass pesawat sudah selesai. Artinya kami tidak mungkin mengejarnya lagi. Kepastian boarding kami dapatkan setelah kami berkomunikasi dengan pihak maskapai.

Beruntung pihak maskapai mau merescheduling jadwal penerbangan untuk esok paginya tanpa perlu tambah biaya. Meski rada kecewa, pada akhirnya kami pasrah tak bisa berbuat apa-apa. Kami pun putar haluan, kembali ke Yogyakarta untuk mencari penginapan.

Entah mengapa saat itu tidak terpikir untuk cari penginapan di Kota Kulonprogo. Yang ada justeru kami balik lagi ke Kota Yogyakarta dan cari penginapan untuk waktu semalam lagi.

Barangkali masih langkanya penginapan di sekitar bandara membuat ingatan kami tidak sensitif. Kami hanya mikir, mau menginap ya kembali ke Kota Yogyakarta. Titik!

Sepanjang jalan, kami pun terlibat obrolan dengan driver. Menurutnya memang kasus-kasus ketinggalan pesawat dari YAI lumayan banyak. Pemicunya karena banyak penumpang pesawat yang belum menyadari bahwa jarak antara Kota Yogyakarta dengan YAI itu cukup jauh. Butuh waktu sekitar 2 jam perjalanan menggunakan mobil.

"Beda sama bandara lama, yang memang berada di pinggiran Kota Yogyakarta. Kalaupun lalu lintas macet, penumpang masih punya alternatif ojek motor yang bisa cari jalan tikus ketika diadang macet," kata di driver.

Kalau ke YAI, akses yang memungkinkan dari Kota Yogyakarta hanyalah mobil, bus Damri dan kereta bandara. Itupun jarak tempuhnya cukup lama. Untuk kereta, butuh waktu 40 menit dari stasiun Tugu.

Perjalanan menggunakan mobil taxi online dari Kota Bantul saja, dibutuhkan biaya lebih dari Rp200 ribu. "Artinya memang jaraknya jauh," kata si driver lagi.

Pengalaman pahit ketinggalan pesawat membuat kami prepare waktu lebih cepat pada keesokan harinya. Tak ingin kasus ketinggalan pesawat terulang, kami pun memutuskan naik kereta bandara dari stasiun Tugu.

Cek jadwal kereta lokal melalui aplikasi KAI. Sayangnya saat kami hendak membeli tiket melalui online, kami kesulitan untuk login. Jadilah kami ke stasiun tugu, mencoba membeli tiket secara offline, langsung ke loket.

Tetapi kami mendapati fakta bahwa ternyata tiket kereta baru dijual tiga jam menjelang jadwal perjalanan. Artinya sebelum subuh kami harus sudah bersiap di stasiun untuk beli tiket dan menunggu perjalanan kereta. "Kenapa tiket dijual tiga jam menjelang jadwal pemberangkatan ya?" keluh kami.

Bukan kenapa, kami khawatir tiket dijual sesuai kursi dan khawatirnya penumpang padat. Kalau sudah begitu, kami bisa apa?

Tetapi ya sudahlah, akhirnya kami pun membeli tiket tiga jam sebelum jadwal kereta lalu waktu menunggu yang cukup lama kami gunakan untuk kelilingan sekitar Malioboro naik becak motor. Hingga 20 menit sebelum tiba jam pemberangkatan kereta bandara, kami sudah nongkrong di stasiun.

Turun dari kereta bandara disambut patung Dinosaurus (dokpri)
Turun dari kereta bandara disambut patung Dinosaurus (dokpri)

Kisah ketinggalan pesawat di bandara YAI pun menjadi pelajaran berharga bagi kami. Pertama, bahwa jarak YAI ke kota Yogyakarta itu cukup jauh. Membutuhkan waktu tempuh perjalanan paling cepat 2 jam. Camkan baik-baik itu...

Kedua, ruas jalan yang menghubungkan Kota Yogyakarta-bandara YAI bukan jalan bebas hambatan. Kemungkinan diadang kemacetan sangat mungkin, entah karena jalanan rusak entah ada insiden kecelakaan entah karena lalulintas memang ramai.

Ketiga, kereta bandara diberangkatkan setiap satu jam sekali dan pembelian tiket dilayani 3 jam sebelum jadwal pemberangkatan kereta. Silakan berhitung waktu agar perjalanan menggunakan kereta tidak terunda pada jadwal kereta berikutnya. Bisa ketinggalan pesawat lho!

Keempat, jika memutuskan menggunakan taxi online, atau sewa mobil, tarifnya lumayan mahal mengingat jaraknya yang memang cukup jauh. Jadi kalau masih bisa dihindari, lebih baik manfaatkan kereta atau bus bandara.

Penting dicatat bahwa YAI itu tidak sama dengan Bandara Adi Sucipto. Bandara Adisucipto bisa ditempuh menggunakan sepeda motor dari Kota Yogyakarta jika waktunya sudah sangat mepet!

Sekian, semoga kisah ketinggalan pesawat tidak menimpa kalian...

***

Bantul, 19 Maret 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun