Mohon tunggu...
Inung Kurnia
Inung Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Gemar berbagi kebaikan melalui tulisan

Ibu dari Key dan Rindang

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Kalau Bareng Aplikasi Adiraku, Yakin Tetap Nggak Mau Kredit?

14 Maret 2022   20:29 Diperbarui: 14 Maret 2022   20:51 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi Adiraku (tangkapanlayar)

Puluhan tahun saya bersikeras menghindari pembelian barang dengan cara kredit. Pada pemahaman di kepala saya, kredit itu mencekik. Karena harga yang harus dibayar oleh si pemilik hutang berlipat-lipat mahalnya. Untuk satu unit mobil bekas misalnya, dari harga Rp90 juta, jika pakai mekanisme kredit jatuhnya bisa lebih dari Rp130 juta. Itu sebab saya paling tidak suka kredit.

Hingga suatu siang, saya mendapatkan pesan dari adik melalui jaringan pribadi WhatsApp menawarkan mobil bekas yang baru dipakai 14 bulan. Mobil merek Daihatsu Sigra milik temannya tersebut dijual dengan harga murah karena lagi butuh uang dengan segera.

"Tetapi ini over kredit. Masa kreditnya 60 bulan dan baru dibayar 14 bulan. Cicilan per bulan Rp2.970.000. Kamu cukup bayar uang DP-nya saja Rp20 juta. Cicilan selama 14 bulan nggak usah dihitung karena temanku sudah pakai ini mobil," kata adik dalam tawarannya.

Demi membaca kata kredit saya pun menolaknya mentah-mentah. Saya memilih bertahan pada mobil lama meski sudah beberapa kali mengalami kerusakan, bahkan pernah sekali mogok.

Tetapi si adik yang memang pernah bekerja sebagai marketing di sebuah bank swasta, mengajak saya untuk menghitung ulang untungnya saya mengambil kredit mobil yang ditawarkan temannya itu. Meski sebenarnya saya juga nggak berminat amat, karena saya memang anti ngutang.

Iseng saya pun mencoba menghitung total harga mobil yang ditawarkan adik. Dengan uang DP Rp20 juta ditambah beban cicilan Rp2.970.000 selama 60 bulan maka saya menemukan angka Rp180,2 juta. Sebuah angka yang fantastis menurut saya. Padahal di pasaran dengan seri dan tahun yang sama persis harganya hanya Rp138 juta. Artinya ada selisih Rp42,2 juta. Duh banyak amat selisihnya.

Saya pun mengirimkan angka selisih harga yang harus dibayar jika melanjutkan kreditnya. Betapa sangat merugikan, nilai Rp42,2 juta itu bagi saya sangat banyak.

Si adik mengirimkan emoji tertawa melalui jaringan WA. Ia pun menjelaskan cara menghitung nilai barang jika mengambil secara over kredit. "Harga mobil dengan seri dan tahun sama persis di pasaran sekarang Rp138 juta. Nah sekarang anggap biaya sewa Rp156.620.000. Maka selisihnya adalah 156.620.000-138.000.000 terus dibagi 46 kali cicilan. Jatuhnya akan sangat murah," katanya.

Saya mencoba mencermati hasil hitungan adik. Mencoba mempelajari dengan berbagai pertimbangan. Sebagai orang yang awam dengan aturan kredit, saya dibuat tertawa sendiri. Ternyata membeli barang secara kredit tidak 'sejahat' yang ada dalam pikiran saya.

"Kredit itu sangat membantu, jadi nggak harus anti. Kalau memang butuh banget dan uang cash nggak ada, lebih baik kredit. Bisa over kredit kok, banyak itu," pesan si adik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun