Suasana belajar yang benar-benar belum pernah saya dapati dalam kehidupan si anak saya selama ini. Dia rela untuk searching panduan-panduan menggambar, bikin animasi yang bertebaran di YouTube. Tak ada hari dilewati tanpa belajar menggambar.
Bagi saya belajar adalah kenyamanan, kenikmatan dan kegembiraan. Dan itu hanya bisa diperoleh jika si anak memang mempelajari hal-hal yang disukai dan diminati.
Soal prospek pekerjaan, meski beberapa laman membahas soal prospek lulusan animasi, saya sendiri sudah tidak ngotot ingin tahu.Â
Saya akan membiarkan anak mengalir dalam dunia yang dia sukai, bahkan pada pilihan pekerjaannya kelak.Â
Allah SWT sudah menetapkan jalan kehidupan dan rezeki bagi anak saya. Sekolah, kuliah dan kerja adalah bagian dari ikhtiar.
Suami saya adalah seorang insinyur lulusan IPB jurusan Klimatologi. Tetapi saat bekerja, dunia yang digeluti jauh dari persoalan iklim. Malah cenderung ke sosial. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan persoalan iklim. Wes...
Saya juga lulusan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta yang kini telah bertransformasi menjadi UNY, jurusan ekonomi. Tetapi kegemaran saya menulis cerpen sejak SMP, menuntun saya untuk keluar dari bidang keahlian yang saya pelajari.Â
Saya memilih menjadi seorang penulis lepas setelah sebelumnya pernah mencicipi dunia jurnalistik beberapa tahun.
Kenapa saya dulu masuk ke IKIP? Itu semata-mata karena saya tidak bisa menolak keinginan orangtua.Â
Sebagai seorang guru, ayah saya (alm) juga menginginkan anaknya jadi guru, jadi PNS.Â