Mohon tunggu...
Inung Kurnia
Inung Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Gemar berbagi kebaikan melalui tulisan

Ibu dari Key dan Rindang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Organ Hati Bisa Didonorkan Sebagian, Kok Bisa?

1 Maret 2022   17:39 Diperbarui: 1 Maret 2022   17:43 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transplantasi hati menjadi terapi paling efektif untuk menyembuhkan kanker hati. Melalui terapi ini, seorang penderita kanker hati bisa diselamatkan hidupnya. Tentu jika transplantasi berhasil dan hati yang dicangkoknya tidak mengalami penolakan oleh tubuh di pasien.

Salah satu pasien yang sukses menjalani transplantasi hati adalah mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Pria yang juga founder Harian Disway ini menjalani cangkok hati di Tianjin First Center Hospitan, China pada 6 Agustus 2007. Operasi itu dilakukan untuk mengganti organ hatinya yang sudah terkena sirosis dan kanker hati.

Dahlan Iskan adalah contoh pasien yang sukses menjalani cangkok hati. Kini pada usianya yang sudah genap 70 tahun, Dahlan Iskan masih dapat melakukan aktivitas fisik dengan baik, masih aktif menulis, dan melakukan pekerjaan lainnya.

Pada acara World Cancer Day 2022, yang digelar Inspirasien, berkolaborasi dengan Yayasan Sahabat Hati Indonesia, Komunitas Pita Tosca Indonesia, PT Eisai Indonesia, dan Harian Disway, pada 20 Februari lalu, Dahlan Iskan menceritakan kisah hidupnya selama menderita kanker hati. Bertahun-tahun, Dahlan Iskan tidak merasakan keluhan apapun, tidak ada demam, tidak merasakan lemas atau keluhan aneh lainnya yang menyebabkannya terlambat mengetahui penyakitnya.

"Hanya pernah suatu ketika saya mengalami demam tinggi dan muntah darah dalam volume yang cukup banyak," katanya.

Bermula dari kasus tersebut, kemudian tim dokter memeriksa secara intensif kondisi kesehatan Dahlan Iskan. Dari serangkaian pemeriksaan diperoleh kesimpulan bahwa perdarahan tersebut muncul akibat varises kerongkongan sebagai akibat komplikasi dari penyakit hati yang dideritanya. Tak tanggung-tanggung, Dahlan Iskan didiagnosis menderita hepatitis B kronis dengan sirosis hati Tim dokter bahkan sudah menemukan benjolan di organ hati yang kemudian diketahui merupakan sel-sel kanker.

Dengan kondisi hati yang sudah parah, tim dokter memperkirakan usia Dahlan Iskan tak akan lebih dari 6 bulan. Tidak ada pengobatan yang efektif kecuali transplantasi hati. "Itu 17 tahun yang lalu dan sekarang saya sudah 70 tahun," tukasnya.

Prof. Dr. dr. Rino Alvani Gani, Sp.PD-KGEH, FINASIM, Ketua dan Founder dari Yayasan Sahabat Hati Indonesia menjelaskan penyakit hati di Indonesia termasuk permasalahan masyarakat yang besar. Beberapa penyakit hati termasuk dalam penyakit katastropik pada BPJS sehingga memerlukan pembiayaan kesehatan yang besar. Sementara itu kesadaran masyarakat tentang penyakit hati masih rendah sehingga pasien dengan penyakit hati yang datang berobat di pusat kesehatan sudah dalam keadaan lanjut.

Prof Rino menyebut bahwa 80 persen lebih kasus hepatitis tidak bergejala seperti yang dialami Dahlan Iskan. Hal inilah yang membuat pasien seringkali datang dalam kondisi yang sudah terlambat. "Sebaiknya, individu yang merasa pernah terinfeksi oleh virus hepatitis B dan C tentu harus secara berkala, biasanya 6 bulan atau 1 tahun sekali melakukan pemeriksaan," jelasnya.

Pemeriksaan awal pun cukup mudah, yakni dengan tes SGOT dan SGPT (indikator sensitif dari kerusakan hati). "Walaupun banyak orang yang merasa bahwa ia sehat, belum tentu sebetulnya kondisi hatinya baik-baik saja. Ada baiknya kita memeriksakan kesehatan hati kita secara berkala," lanjut Prof Rino.

Lantas siapa yang bisa menjadi donor dari cangkok hati? Mengutip berbagai sumber, cangkok hati tidak harus diambil dari hati orang yang sudah meninggal. Tetapi bisa juga diambil dari hati orang yang masih hidup. Tentunya hanya sebagian dari hati si pendonor. Cangkok hati dari pendonor hidup menjadi alternatif ketika donor dari orang yang sudah meninggal belum tersedia.

Mengapa donor hati dari pasien yang masih hidup dapat dilakukan? Ini karena hati manusia dapat tumbuh kembali setelah operasi pengangkatan sebagian organ. Hati yang diambil dari pendonor hidup biasanya tidak lebih dari 60 persennya. Hati pendonor yang tinggal 40 persen ini cukup aman dan akan tumbuh kembali hingga ke volume normal selama 6 bulan - 2 tahun kemudian. Proses regenerasi ini terjadi karena hati memiliki sifat hepatosit, dimana sel utama yang membentuk organ hati, mampu menggandakan diri.

Salam sehat, semoga kita semua terhindari dari penyakit hati. Baik penyakit hati dalam arti yang sesungguhnya yang disebut liver maupun penyakit hati dalam arti kiasan semacam iri dengki, sombong, takabur dan sejenisnya. 

Mampang Prapatan 1 Maret 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun