Mohon tunggu...
Inung Kurnia
Inung Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Gemar berbagi kebaikan melalui tulisan

Ibu dari Key dan Rindang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Nitizen Weibo Bantu Saya Memahami Konflik Rusia vs Ukraina Versi Sinetron

1 Maret 2022   11:59 Diperbarui: 1 Maret 2022   12:02 3354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mantan suaminya juga sangat akomodatif padanya dan meninggalkan banyak harta keluarga untuknya.  Setelah itu, mantan suaminya juga melunasi lebih dari $200 miliar utang untuknya.

Setelah menyingkirkan mantan suaminya, Ukraina mulai bergaul dengan para begundal dan mulai tergoda oleh seorang kepala preman (USA) dan sekelompok anak buah preman tersebut (NATO) sampai dia benar-benar dalam pelukan mereka. Sang mantan suami tidak peduli terhadap kelakuan mantan istrinya, tapi sikap sang mantan suami mulai berubah karena merasa terganggu ketika para preman tersebut mulai memanfaatkan mantan istrinya untuk mengancam dan berniat mengkerdilkan dirinya serta merebut hartanya di desa tersebut.

Sang mantan suami mulai marah dan sebagai peringatan pada mantan istrinya, dia mengambil kembali salah seorang  anak mereka : Krimea.

Sang mantan istri mulai menyimpan dendam dan mimpi. Dia ingin menikah dengan keluarga preman (NATO) dan bermimpi suami barunya nanti akan membalas dendamnya ke mantan suaminya. Namun kepala preman dan keluarga preman menolak untuk menikahinya. Dia hanya digunakan mereka untuk memprovokasi mantan suaminya.

Melihat kelakuan ibu mereka yg semakin melunjak, dua anak mereka (Donetsk dan Luhansk) ingin keluar dari rumah ibunya, tidak mau lagi tinggal bersama ibunya. Mereka memohon pada ayahnya untuk mengeluarkan mereka dari rumah ibunya.

Kepala preman dan keluarganya terus-menerus mendorong sang mantan istri untuk berani melawan mantan suaminya. Sebagai tanda dukungan, mereka terus mengirim senjata-senjata usang dan amunisi kadaluarsa (yg sudah tidak mereka pakai lagi) agar sang mantan istri memiliki keberanian untuk bertengkar dengan mantan suaminya. Mereka juga memberi janji akan membelanya dalam pertikaian ini.

Karena terus menerus diprovokasi, sang mantan suami akhirnya bertindak mengambil kembali dua anaknya yang memohon untuk dibebaskan dari rumah ibunya (Donetsk dan Luhansk).

Sang mantan istri mengira ia mempunyai backing yang kuat, namun ternyata ketika sang mantan suami sudah benar-benar murka dan menyerang, para preman justru bersembunyi, hanya berkoar-koar mencaci sang mantan suami dan mengajak seisi desa memusuhi sang mantan suami.

***

Demikian. Soal benar atau salah jalan ceritanya, saya tidak tahu persis. Tetapi setidaknya saya yang awalnya sama sekali tidak tahu jalan cerita konflik Rusia vs Ukraina, kini menjadi tercerahkan. Dan satu lagi, konflik yang dihadirkan pada tayangan sinetron, amat mudah ditebak jalan akhir cerita. Tetapi untuk kasus Rusia vs Unkraina, tentu tidak semudah itu, kawan.

Terimakasih nitizen Weibo atas sharing telaahnya. Salam kenal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun