Mohon tunggu...
Inung Kurnia
Inung Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Gemar berbagi kebaikan melalui tulisan

Ibu dari Key dan Rindang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjadi Petugas Kebersihan di Festival Sampu Park

25 Februari 2022   13:06 Diperbarui: 25 Februari 2022   13:10 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Key...," panggil mama lagi. Aku menoleh sebentar. Tetapi kemudian kembali asyik berselancar menikmati Indonesia melalui dunia maya. Ah, tiba-tiba rindu akan nenek, rindu kakek, rindu teman sekolah semakin menyeruak.

"Apa salahnya Key terima tawaran papa, kita ke perayaan Sampu Park," lanjut mama demi mendapati reaksiku yang sedikit acuh.

Apa menariknya? Pasti tidak akan jauh berbeda dengan pasar malam di Jakarta. Penuh sesak manusia dan tukang makanan, gumamku dalam hati.

"Enggak deh Ma...aku lagi malas. Apalagi cuma liat lautan manusia dan tukang dagang makanan..Wah, membayangkan saja udah capek," jawabku kemudian.

"Jangan begitu. Selama di Jepang, kita kan belum pernah lihat Sampu Park . Ya, hitung-hitung cari pengalaman baru," bujuk mama.

Aku masih diam saja. Mama yang sudah selesai membereskan kamar adik, segera menuju dapur. Ia hanya melintas ruang tengah di mana aku duduk tanpa berniat mencecarku. Itulah kebiasaan mama. Jika menawarkan sesuatu kepada anak-anaknya, tidak ada nada paksaan. Paling banter merayu, sekali dua kali, tidak ada nada memaksa sedikitpun.

Lama ku abaikan ajakan mama. Lima menit, 10 menit, hingga 1 jam kemudian. Mama pun sudah sibuk di dapur, menyiapkan sarapan pagi. Kebetulan hari ini kami semua libur. Papa sudah dari pagi keluar apartemen untuk jogging bersama abangku. Rutinitas yang dilakukan setiap liburan akhir pekan.

Tiba-tiba aku teringat Pekan Raya Jakarta yang pernah beberapa kali aku kunjungi. Festival yang rutin di gelar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut selalu membuat aku senang berkunjung. Selain bisa makan aneka makan khas dari berbagai daerah, aku bisa mencoba berbagai mainan yang di sediakan pengelola. Mamaku juga bisa berburu produk-produk diskon mulai dari baju, sepatu, aseosris, tas dan lainnya. Dan yang pasti aku selalu mendapat jatah, entah sepatu, entah baju, entah tas atau mainan. Demi mengingat PRJ, aku berubah pikiran. Ku pikir benar juga kata mama, siapa tahu aku berburu makanan khas Jepang, bisa belanja produk-produk yang aku butuhkan. Lebih dari itu, siapa tahu aku bisa berbagi pengalaman ini ke teman-teman di Jakarta.

***

SEPERTI yang ku duga sebelumnya, festival Sampu Park tak lebih dari pasar rakyat. Ada banyak pedagang makanan di sana yang menyajikan aneka makanan khas Jepang. ada onigiri, makanan khas Jepang yang sekilas mirip dengan lemper yang dibalut rumput laut. Bentuk dan isinya bermacam-macam, mulai dari daging, ikan, buah ame yang rasanya asam, abon ikan,dan lain-lain. Ada juga takoyaki, sejenis kue cubit berbentuk bulat berisi gurita yang dibumbui dengan saus. Lalu ikan bakar, ubi bakar dan kebab.

Ini benar-benar membuatku malas untuk melanjutkan berkeliling arena perayaan. Memang sejak dahulu aku paling malas kalau harus berdesakan di pasar rakyat. Bagiku pasar rakyat cuma bikin lelah kaki dan menguras tenaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun