Kasus pencabulan seperti ini, sudah banyak yang terjadi. Namun banyak yang tidak terungkap. Karena yang menjadi korban adalah anak-anak. Terkadang anak tidak paham atau mengerti jika dirinya menjadi korban pencabulan. Atau anak cenderung takut melaporkan tindak pencabulan karena takut akan intimidasi pelaku ataupun anak tidak dekat dengan orang tuanya. Sehingga anak akan menyimpan dan diam tentang kasus pencabulan yang menimpa dirinya.
Penelitian terbaru telah mencoba mengembangkan metode pendampingan baru kepada para pedofilia di lembaga pemasyarakatan dan rumah sakit. Ada macam-macam teknik ada yang menjanjikan akan digambarkan disini. Meski demikian saat ini belum ditemukan penelitan bagus yang terbukti efektif untuk pendampingan pedofilia. Teknik pendampingan pedofilia dibagi jadi beberapa kelompok besar, antara lain:
- Teknik Fisiologi
- Dibikin berdasarkan fakta bahwa hasrat seksual dapat diminimalisir dengan kastrasi dan pengasihan hormon. Teknik perawatan ini, meskipun tidak digunakan secara umum di AS, telah dilaksanakan di Belanda dan beberapa negara Skandinavia. Terapi hormonal didampingi dengan terapi psikologi sudah digunakan untuk menurunkan hasrat seksual secara sementara.
- Psikoterapi tradisional
- Psikoterapi individu dan kelompok yang difasilitasi dengan terapi rekreasional, terapi okupasi, pendidikan seks, dan kegiatan lain dimanfaatkan Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, I (2) 88 dibeberapa fasilitas perawatan. Meskipun demikian, berdasarkan penelitian, efektifitas terapi psikologi untuk pedofilia masih banyak perbedaan. Beberapa penelitian memberi saran psikoterapi tradisional bisa membantu jika dipadukan dengan terapi perilaku. McCaghy berpendapat apakah “pandangan” yang didapat para pedofilia saat terapi ataukah jika mereka jarang diberikan justifikasi mengenai perilaku mereka yang belok yang dapat mengubah perilaku mereka.
- Pendekatan perilaku
- Teknik ini memiliki tujuan untuk mengembangkan atau melengkapi interaksi sosial yang kuat dengan perempuan dewasa, meningkatkan hasrat seksual kepada wanita dewasa, dan menurunkan hasrat seksual pada anak-anak, mengurangi fantasi seksual dan pikiran seksual yang mengaitkan anak-anak, dan mengurangi hasrat beraktivitas seksual dengan anak di bawah umur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H