Mohon tunggu...
Husnul Khotimah
Husnul Khotimah Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Mulai ngeblog sejak 2009 di www.jombloku.com dan sekarang saya menjadi full time blogger. Beraktifitas sebagai ibu rumah tangga dengan 2 orang anak laki-laki sambil menyalurkan hobi menulis dengan jualan artikel lewat jualbeliartikel.com dan membuat konten di blog, media sosial dan Youtube. Aktif juga menulis tentang parenting di mrsjo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Trending Topik Twitter Indonesia - #IbuArtisNNPenipu

16 September 2022   20:51 Diperbarui: 17 September 2022   09:13 4344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konten Masih akan terus selalu di Update - Pantengin terus bagaimana cara saya membayar diri sendiri dengan uang sebanyak 25juta untuk ngebuzzer diri sendiri sebagai korban penipuan!

***

Sungguh banyak kisah yang tidak bisa ditebak oleh orang lain, Saya membaca trending topik hari ini #IbuArtisNNPenipu. Dan luar biasa sekali ada banyak korban penipuan dari Ibu YA yang mengadakan campaign berkedok reimburse kepada talent. Mencatut 3 nama brand besar yang sungguh tidak bisa dibayangkan. 

Saya adalah blogger yang sudah menulis sejak tahun 2009, sudah belajar literasi digital termasuk keamanan digital berpuluh-puluh kali dan mengikuti job ratusan kali dengan brand-brand besar melalui blog pribadi saya dan akun media sosial saya. Parahnya lagi, saya sangat paham paham paham betul dengan skema ponzi.

Tapi mungkin pertanyaanya adalah, bisa-bisanya orang yang sudah bisa dibilang cakap digital kena tipu puluhan juta. 

"Salah sendiri, Kok mau-maunya transfer duit berjuta-juta untuk campaign yang bisa dibilang tidak jelas ini"

"Ini kok bodoh banget sih, gak teliti"

Dan seeederet lagi pernyataan yang membuat saya sebenarnya sedih. Dikira saya dapat uang cuma nyaruk dari tanah, dikira saya juga enggak eman kalau harus kehilangan uang 10 juta. Uang yang tidak pernah saya pegang dengan tangan saya. Tapi ya sudahlah, emak-emak ini kalau nulis bablas ke curhat colongan. Kembali ke topik ->

Pencatutan 3 Nama Brand Besar

Dalam kasus ini, Ada Brand E, BS, G, kesemuanya ternyata ada sangkut pautnya dengan anak Ibu Penipu YA yang bernama NN.

Tapi sebelum itu, saya akan bercerita bagaimana awal mula kejadian ini. 

Saat itu, saya melihat ada tawaran kerjasama di salah satu postingan grup FB. Seperti biasanya, saya selalu gercep untuk mengikutinya. Pekerjaan sebagai seorang influencer emang harus gercep dalam hal apapun termasuk mengisi form agar bisa terlihat dipaling atas kemudian dipilih.

Apalagi Campaign tersebut  juga disebarkan oleh salah satu manajemen di grup WA yang sudah saya ikuti dari beberapa tahun yang lalu.

Karena alasan kepercayaan lah saya mengikuti campaign tersebut serta tanpa berpikir panjang karena sebelumnya pun saya melihat tawaran campaign Namun bukan manajemen yang saya percaya tersebut yang share.

Awalnya saya hanya masuk ke grupnya, melihat situasi dan kondisi. Karena ini adalah kampanye brand baju muslim bukan urusan riba seperti Bank, Asuransi dan Pinjol yang selalu saya hindari. Ternyata ada banyak sekali orang yang saya kenal mengikuti kampanye ini. Dan mereka adalah selebgram, blogger-blogger yang sudah saya kenal nama-namanya.

Dari sanalah berawalnya saya menjadi Salah satu korban penipuan yang mencatat nama 3 brand besar sekaligus ini.

 Tentu saja di awal saya merasa bahagia karena bisa mendapatkan baju idaman dengan gratis apalagi mendapatkan Reimburse beserta Fee yang ditawarkan juga tidak sedikit. Bayangin, otak emak-emak mau dapet baju gamis baru gratis + Fee + Hadiah gede seperti Iphone dan tas cantik jika berbelanja lebih dari sekian juta.

Emak mana yang tahan dengan gamis baru gratis.. Emak mana?

Salah satu postingan korban Penipuan berkedok reimburse dan trending topik Indonesia
Salah satu postingan korban Penipuan berkedok reimburse dan trending topik Indonesia

 Dari yang awalnya Saya ragu ragu karena harus deposit terlebih dahulu,  Akhirnya saya percaya juga dengan kampanye yang sedang dilakukan.   Apalagi saya melihat banyak teman-teman blogger dan influencer ternama juga mempublikasikan nama brand baju muslim terkenal dan dengan hastag juga mention brand tersebut. 

Awalnya saya hanya berbelanja sebanyak  Rp. 1.800.000  untuk 2 gamis dan 2 baju koko.   Kemudian saya kembali berbelanja dengan uang yang lebih banyak lagi yaitu sebanyak 10 juta di manajemen yang berbeda.

 Parahnya lagi saya mengajak adik saya yang akhirnya dia mengeluarkan uang sebanyak 15 juta untuk berbelanja dari ketiga nama brand besar tersebut.

"Ini mbak kok geblek banget yak ngajakin adeknya masuk jurang?"

Enggak gitu, bukan.. saya emang agak geblek, tapi gak mau juga ngajakin saudara masuk jurang. Kalau saya tau dari awal campaign ini adalah penipuan ya nggak saya ikutin lah wkwkwkw.

Bagaimana Awalnya Kami Tahu ini benar-benar Penipuan?

Sebenarnya, saya orang yang percayaan dengan orang lain. Karena kita semua tahu, bekerja di internet itu ya modalnya cuma kepercayaan. Bahkan, ketika ada salah satu influencer yang sudah up kasus ini di media sosialnyapun saya masih percaya kalau saya belum tertipu.

Apalagi, dari grup WA Admin kirim skrinsut untuk tidak percaya dengan influencer tersebut. Saya sempat suudzon dengan influencer tersebut karena dia dikecewakan sama Dutanya atau mungkin kurang sabar nunggu barangnya. Saya juga share ini ke temen blogger yang sudah seperti teman curhat. Alhamdulillahnya.. saya sudah minta maaf langsung kepada yang bersangkutan karena sudah suudzon kepada beliau. Tapi sebenarnya bukan karena postingan beliaulah saya berani bergerak.

Salah satu teman di grup MG yang merekrut kami menyampaikan bahwa beliau kecewa. Karena statusnya yang menyatakan sudah mengikhlaskan bahwa uang 50 Juta yang beliau keluarkan untuk campaign ini. Ternyata banyak netizen yang mengira bahwa ia hanya bungkam saja uangnya ilang. ya.. ngawur itu namanya.

Apalagi uang tersebut adalah uang yang beliau tabung untuk keperluan Umroh keluarga yang rencananya tahun depan akan dilaksanakan.

Saya yang awalnya sudah di redam sama suami bahwa untuk sabar dan ikhlas dengan uang tersebut jadi kembali berpikir karena salah satu chat milik teman seperjuangan ini di grup WA, begini kata beliau:

"Aku mencoba ikhlas sama uang ku, karena aku gak mau zalim menyiksa diriku sendiri. Tapi untuk kasusnya aku gak mau pasrah juga 🥲. Balik gak balik duitku ya kudu ada effort yang keluar biar bu Y dapet ganjaran. Ibarat motor bocor dijalan, kita dongkol sama kebocorannya tapi coba ikhlas aja biar gak bete sepanjang hari. Tapi ya tetep cari tambal ban buat nyelesein masalahnya biar bisa Jalan lagi. Bukan motornya ku tinggal gitu aja"

Dan kata-kata itu nyadarin saya banget, benar juga.. bodoh banget kalau kita ninggalin motor bocor dijalan, kemudian kitanya capek jalan kaki buat pulang.

Sayapun sangat yakin, semua korban akan berpikir sama, " Ikhlasin aja sudah, mungkin bukan rezeki", "Udah gak papa, kita ikutin alur takdir Allah"

Kebanyakan orang normal ya akan berpikir seperti itu. Karena kita mentalnya mental normal beda sama mental penipu. Mental penipu tu nggak kayak gitu. Buktinya, ada banyak laporan yang ternyata Ibu ini punya track record sebagai penipu. Coba deh lihat screenshoot dibawah ini, kalau bukan sudah direncanakan apa dong namanya?

Edited by me, content from twitter trending topik indonesia #IbuArtisNNPenipu
Edited by me, content from twitter trending topik indonesia #IbuArtisNNPenipu

Edited by me, content from twitter trending topik indonesia #IbuArtisNNPenipu
Edited by me, content from twitter trending topik indonesia #IbuArtisNNPenipu

Edited by me, content from twitter trending topik indonesia #IbuArtisNNPenipu
Edited by me, content from twitter trending topik indonesia #IbuArtisNNPenipu

Dan sekarang, tahun 2022, kasusnya lebih besar lagi. Ratusan influencer yang rata-rata adalah ibu-ibu seperti saya yang pekerjaannya mencari cuan dari Internet bermodalkan hp dan cuma dasteran ini. Nabung sedikit demi sedikit untuk anak-anak kami, biaya sekolah mereka, bayar listrik, bayar air, beli cabe.

tentu mengumpulkan uang 25juta ini tidak mudah, ada banyak pengorbanan. Apakah kami juga harus mengikhlaskan begitu saja dengan dalih ini mungkin bukan rezeki saya. Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya? Oknum berkeliaran terus mencari mangsa untuk dijadikan korban.

Kami, Hanya menjalankan Tugas sebagai Influencer

Seperti yang sudah saya sampaikan diawal, tentu kasus ini bisa menjadi perhatian pihak terkait. Bahkan sayapun merasa kecewa ketkia membalas story salah satu brand yang berisi flyer yang menyatakan bahwa campaign tersebut tidak ada hubungannya dengan pusat. Saya DM menyatakan untuk membantu kami para ibu yang menjadi korban penipuan yang mencatut namanya. Tetapi tidak dibalas. 

Namun setelah kami action menuntut keadilan, baru ada respon dan statmen untuk mendampingi korban. Ini yang sangat saya sayangkan karena tag serta mention ke brand sudah ada sejak lama. Dan itu bukan hanya satu dua postingan, tapi ratusan postingan yang nge-tag ke brand tersebut.

Saya berharap respon tersebut tidak hanya untuk meredam kami agar bisa Diam SEJENAK karena kamipun memiliki harapan untuk uang bisa kembali. Semua oknum di proses.

Ada  juga banyak barang yang juga belum kami terima tapi uangnya gak dikembalikan kepada kami.

Aksi Duta Melayangkan Somasi

dokpri
dokpri

Banyak yang bilang kepada kami, berkomentar di tread twitter miliki salah satu korban yang sudah di retweet oleh ribuan orang. 

Bahwa kami serakah, sudah dapat barang malah minta uang kembali. Dan masih banyak lagi hujatan yang kami terima.

dokpri
dokpri

Bukankah selama ini begitu cara kerja influencer? Kalau dapat produk endorse ya kita publikasikan di media sosial/blog kita dan kita ya dibayar. Bukan masalah serakah tidak serakah, memang begitu cara kerjanyaaaa… terus nek promosi kami gak dibayar, ya gak jalan itu namanya internet marketing.

dokpri
dokpri

Alur yang sangat mulus dan profesional bukan? Disini Admin akan sepenuhnya disalahkan karena para talent transfer ke admin MG. Admin MG transfer ke Duta Seller, dari Duta Seller transfer ke pelaku. Ini menurut saya ya sudah profesional sekali, sampai paham alur hukum biar bisa lolos lagi.

Terkait dengan trending topik #IbuArtisNNPenipu yang trending, tau nggak apa respon oknum penipu kelas kakap ini? 

dokpri
dokpri

Rekam Jejak Digital Tak Pernah Bisa Dihapus

Dan saat ini Kami sedang memperjuangkan hak-hak kami atau uang kami untuk bisa kembali seperti janji yang sudah ditawarkan saat mereka menawarkan kampanye tersebut.

Dan hari ini kami bersyukur sekali bisa menjadi salah satu trending topic dengan hashtag #IbuArtisNNPenipu karena usaha kami para ibu-ibu yang sudah dipusingkan dengan masalah ini, yang lupa cuci piring sampai sendok habis demi mantau grup WA agar tau kita harus apa.

Bukan hanya otak penipuan, tapi semua duta termasuk Duta yang katanya Duta Seller yang menaungi saya untuk mau bertanggung jawab. Bukannya cuci tangan dengan melimpahkan kepada admin MG yang menjadi orang pertama kami saat mengirim uang.

Ya kalau melarikan diri semua orang bisa sih, apalagi kalau sudah mendapatkan keuntungan yang luar biasa. Namun, sebagai orang yang juga sama-sama menjadi seorang ibu, apakah hal itu pantas dilakukan. Otak kita masih normal bukan? belum berubah menjadi otak penipu kan? sudah beda itu

Saya juga sangat berharap dengan kerendahan hati saya, Kejadian ini bisa   diperhatikan oleh 3 brand pakaian besar E, BS, G  karena dengan bantuan mereka lah kita bisa bergerak dan menuntut ibu Y untuk mempertanggungjawabkan apa yang ia perbuat dan mengembalikan uang-uang kami.

Karena di dalam uang tersebut ada uang pendidikan anak-anak, tabungan kami yang katanya "uang nganggur" itu saat gencar mempromosikan campaign ini.

InsyaAllah... Tulisan ini akan saya update secara berkala. Semua screenshot yang ada disini saya dapatkan dari grup WA seluruh korban penipuan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun