Oh haiii... ketemu lagi nih sama saya Inuel. Jadii hari ini saya akan sharing sedikit tentang literasi digital, program yang sedang digaungkan untuk dipelajari oleh masyarakat Indonesia agar bisa berdigital dengan baik dan bijak.
Ada 4 pilar penting dalam edukasi literasi digital ini yang memang harus kita ketahui. Dari budaya digital, digital skill, etika digital sampai keamanan digital. Dan ke-4 literasi ini memang harus kita kuasai agar bisa menjadi netizen yang baik dan bijak dalam menggunakan digital.
Seperti yang kita ketahui bersama, dunia digital sudah menjadi kebutuhan semua orang. Mau dia berpendidikan atau yang hanya rebahan semuanya butuh internet. Dalam hal ini, menggunakan internet juga butuh ilmu agar kita bisa menghargai orang lain dan melindungi diri sendiri dari kejahatan siber.
Banyak orang yang sudah pandai menggunakan internet namun sayangnya kurang dibarengi dengan pemahaman literasi digital yang baik. Akhirnya, segala tindakan yang mereka lakukan mengakibatkan adanya jejak digital yang kurang baik dan itu akan merugikan diri sendiri dimasa depan.Â
Jadi, kenapa kita harus belajar literasi digital?
Pertama, dengan literasi digital kita akan aman menggunakan dalam beinternet
Dari 4 pilar, ada poin keamanan yang juga sering dibahas dalam hal ini. Keamanan data diri saat menggunakan digital sangat sangat penting adanya. Mau kalian orang biasa yang gak pernah belanja online ataupun kalian yang sukanya make kartu kredit untuk transaksi online bahkan yang maniak belanja online seperti saya, wajib paham keamanan digital.
Banyak orang menganggap dirinya adalah orang biasa yang gak ada apapun yang istimewa untuk dicuri darinya. Ketahuilah, hal ini tentu saja sangat salah ya teman-teman. Jika kalian nggak punya apapun, justru NIK (Nomor induk kependudukan) adalah salah satu hal yang harus kalian lindungi dengan baik.
Jangan merasa tidak punya apa-apa akhirnya dengan sembarangan mengumbar KTP atau yang berhubungan dengan data pribadi ke ranah umum (media sosial) dengan mudahnya. Justru hal ini akan mengakibatkan banyak sekali masalah dikemudian hari. Dari hal sepele seperti digunakan untuk menipu orang, sampai yang dijadikan untuk mengajukan pinjaman online.
Kalau sudah begitu, urusan NIK ini bisa panjang, yang makan uangnya orang lain, yang harus melunasi adalah yang punya KTP.Â
Nah.. sekarang yang sedang marak itu pamer-pamer kartu vaksin yang disana ada NIK kita. Pengennya sih biar keliahatan keren, namun ternyata itu akan membuat kerugian bagi diri sendiri.
Jaga anak-anak kita dari kejahatan digital
Selain data diri yang wajib kita jaga, ada lagi yang jauh lebih penting yaitu menjaga anak-anak kita dari kejahatan digital. Ini bagi saya penting banget mengingat sekarang banyak orang tua yang begitu saja memberikan gadget kepada anak-anak mereka tanpa pengawasan. Padahal, bukan hanya membuat anak kecanduan dengan gadget, internet bisa membuat anak terdampak kejahatan siber yang tidak main-main akibatnya.
Dari jahatnya pornografi yang mengakibatkan anak-anak bisa kecanduan, kejahatan seksual yang berujung pada penculikan, bullying yang berujung pada kematian semua itu sudah banyak terjadi di dunia digital. Alih-alih ingin anak-anak diam dan anteng, kita dengan mudahnya memberikan gadget.
Dunia digital yang bebas dan luas, apa saja bisa diakses dan dilihat bisa membuat anak-anak terjebak dalam bahaya. Jadi bukan hanya saja di dunia nyata, namun di dunia digitalpun dampak nyatanya benar-benar ada.
Oleh karenanya, bagi anak yang sudah terbiasa main TikTok (yang kontennya tanpa penyaringan dan semuanya bisa dilihat disana), main Instagram (yang juga tidak ada filter disana) sebaiknya kita sebagai orang tua lebih berhati-hati dalam memberikan gadget kepada mereka.
Belum saatnya mereka pegang gadget sendiri apalagi diusia sekolah dasar bahkan yang masih TK, sesibuk apa kita hingga menyerahkan pengasuhan anak kepada internet, mau dijadikan apa anak-anak kita kalau terus-menerus menggunakan gadget tanpa pengawasan?
Semoga kita bisa bertanya kepada hati kita sendiri dan kemudian memutuskan bagaimana seharusnya kita memberikan dunia anak-anak kita yang sebenarnya, dunia yang jauh dari gadget, jauh dari pengawasan, itu sangat sangat berbahaya.
Apalagi yang sampai marah-marah saat tidak diperbolehkan menggunakan gadget, itu benar-benar harus diubah dan diperbaiki.
Selain identitas pribadi dan menghindarkan anak dari kejahatan digital, keamanan dalam berdigital juga harus diperhatikan dari password yang kita gunakan di media sosial. Password-password ini benar-benar harus kalian buat serumit mungkin. Harus bermuatan huruf besar huruf kecil, angka dan karakter dan itu digunakan acak.
Untuk melihat kekuatan password, kalian bisa cek di password.kaspersky.com/, disana kalian akan tahu seberapa kuat password yang selama ini kalian pakai. Selain itu, jangan lupa untuk terus mengubah password secara berkala ya..
Ah.. baru pilar keamanan digital saja nih udah panjang begini, diartikel selanjutnya saya akan bahas tentang 3 pilar lainnya ya..
Bagi yang sudah paham literasi, silahkan ditambahkan yaa untuk poin keamanan digital ini, semoga bisa membantu banyak orang agar lebih berhati-hati saat akan memposting sesuatu. Saring sebelum Sharing! Salam Literasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H