Mohon tunggu...
Rifaa Intishar
Rifaa Intishar Mohon Tunggu... Guru - STAI Al-HAMIDIYAH JAKARTA

Seorang penggemar Akiyoshi Rikako, Joko Anwar, dan Jeon Soyeon yang sedang mengasah skill menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film

Menilik Masalah Individual dari Drakor Pyramid Game

15 Mei 2024   11:12 Diperbarui: 15 Mei 2024   11:14 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini, drama korea Pyramid Game  menjadi perbincangan hangat di berbagai platform sosial media. Drama yang merupakan adaptasi dari Webtoon berjudul sama ini membahas mengenai sebuah permainan aneh yang menggolongkan anggota kelas 2-5 SMA Perempuan Baekyeon ke dalam enam kasta. Kasta tertinggi adalah "A" dan yang terendah adalah kasta "F". Dalang dari permainan piramid ini adalah Baek Harin yang diperankan oleh Jang Da-ah. Harin memiliki motif tersendiri dalam permainan ini, yang membuatnya memperbolehkan seluruh anggota kelas untuk merundung siapapun yang berada di posisi terendah, yaitu "F". Perundungan yang dilakukan berupa kekerasan, pelecehan, dan ancaman.

Disadari ataupun tidak, dalam lingkungan sekolah khususnya lingkup kelas, peserta didik yang memiliki masalah individual seperti Harin seringkali dijumpai di dunia nyata. Hal tersebut terlihat dari perilaku yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.

Mari simak lebih jauh mengenai jenis-jenis masalah individual peserta didik di kelas supaya lebih sadar dengan lingkungan sekitar.

Apa itu masalah individual di kelas?

Dikutip dari buku Manajemen Kelas: Teori dan Aplikasinya karya Imam Gunawan, masalah individual di dalam kelas muncul ketika seorang individu gagal mengembangkan rasa memiliki dan rasa harga diri. Akibatnya adalah kemunculan tingkah laku yang menyimpang.

Jenis-jenis masalah individual di kelas

Masalah individual di kelas dapat dikategorikan ke dalam empat jenis, antara lain:

  • Perilaku mencari perhatian (attention getting behaviors)

Apabila seorang peserta didik gagal menemukan kedudukan dirinya di dalam hubungan sosial, maka ia akan mencari perhatian orang lain baik secara aktif seperti perilaku pamer dan membuat onar, maupun secara pasif seperti perilaku malas dan terus meminta bantuan orang lain.

  • Perilaku menunjukkan kekuasaan (power seeking behaviours)

Peserta didik yang suka mencari kekuasaan biasanya menunjukkan perilaku seperti suka melakukan pendekatan, berbohong, menentang, keras kepala, dan menunjukkan sikap tidak patuh secara terang-terangan.

  • Perilaku membalas dendam (revenge seeking behaviours)

Apabila seorang peserta didik merasa frustasi ketika ada hambatan dalam meraih tujuannya, maka ia akan mencari kesuksesan dengan menyakiti orang lain. Peserta didik seperti ini biasanya akan merasa sakit kalau dikalahkan orang lain dan tidak sportif dalam suatu kompetisi.

  • Menampilkan ketidakmampuan (display of inadexuacy)

Peserta didik yang tidak percaya dengan dirinya akan memperlihatkan ketidakmampuan dan mudah menyerah terhadap tantangan yang menghadang. Peserta didik seperti ini selalu merasa dirinya akan gagal sehingga biasanya akan merasa rendah diri dan mengucilkan diri sendiri.

Itulah empat jenis masalah individual yang seringkali dijumpai di dalam kelas, seperti yang terjadi di kelas 2-5 dalam drama Korea Pyramid Game. Jika dilihat berdasarkan DraKor tersebut, maka Baek Harin sebagai pelaku utama perundungan yang terjadi di kelas memiliki setidaknya tiga dari empat jenis masalah individual yang telah disebutkan di atas, yaitu perilaku mencari perhatian (attention getting behaviours), menunjukkan kekuasaan (power seeking behaviours), serta membalas dendam (revenge seeking behaviours).

Bagi para pembaca yang menemukan individu dengan perilaku seperti yang telah disebutkan di atas, semoga dapat bersikap simpati kepada orang tersebut dan semoga mereka diberikan penanganan dengan baik sehingga masalah individualnya dapat teratasi.


Referensi:
Gunawan, I. (2019). Manajemen Kelas: Teori dan Aplikasinya. Rajawali Pers.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun