Mohon tunggu...
Rifaa Intishar
Rifaa Intishar Mohon Tunggu... Guru - STAI Al-HAMIDIYAH JAKARTA

Seorang penggemar Akiyoshi Rikako, Joko Anwar, dan Jeon Soyeon yang sedang mengasah skill menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film

Kontribusi Negatif Situs Film Ilegal

12 Juli 2023   23:45 Diperbarui: 12 Juli 2023   23:55 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Dewasa ini, industri perfilman semakin maju. Hal itu dapat dibuktikan dari banyaknya variasi tontonan baik dari  dalam negeri maupun luar negeri yang dapat dinikmati kapanpun dan dimanapun. 

Akan tetapi, kemajuan industri perfilman ini berbanding lurus dengan menjamurnya situs-situs ilegal di internet yang dapat dengan mudah diakses melalui pencarian google ataupun aplikasi telegram. 

Pasalnya, kultur menonton film bajakan ini dapat merugikan banyak pihak, terutama pelaku industri perfilman. Orang yang menonton film bajakan berarti telah mengambil hak para pelaku industri perfilman ini. Hal itu dikarenakan industri perfilman adalah ranah bisnis, bukan merupakan acara amal. 

Produksi film layar lebar memakan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi produser harus membayar pajak dan juga membagi penghasilan dengan pihak bioskop. Jika menurunkan biaya produksi, maka kemungkinan besar kualitas film pun akan ikut menurun. 

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk setidaknya menghadapi tantangan menjamurnya situs film ilegal ini.

Pertama, dengan memiliki prinsip yang kuat dengan tidak menonton film di situs ilegal. Saat ini sudah banyak aplikasi menonton film legal yang tidak terlalu menguras kantong, seperti Netflix, Prime Video, WeTV, Viu, dan sebagainya.  

Nonton Film udah dibikin gampang di streaming resmi. Seharga 1 cangkir kopi bisa untuk ratusan film.

Kalian tetap milih nonton bajakan. Uang nonton di streaming legal gak masuk ke kru dan pemain. Tapi mastiin industri jalan dan kami tetap bisa makan.

Kenapa kalian jahat sekali?

Tulis Joko Anwar (Produser Film) dalam unggahannya di Twitter pada

Sabtu (23/5/2020)

Semakin banyak orang yang sadar dan menerapkan prinsip ini, maka situs film bajakan akan semakin berkurang karena mayoritas akan menang melawan minoritas.

Cara kedua yang dapat dilakukan adalah dengan menghalangi akses ke situs film ilegal dengan cara melaporkan dan memblokir situs-situs tersebut.

Faktanya, menuut Syafruddin (Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia), Pemerintah sudah memblokir 66 situs ilegal Pada 2019, 148 situs pada 2020, dan 224 situs pada 2021.

Menurutnya, film adalah karya dari manusia dan sudah pasti memiliki hak cipta. Di dalam hak cipta tersebut terdapat hak ekonomi dan moral. Kata dia, yang paling banyak bermasalah adalah hak ekonominya. Karena hak ekonomi berkaitan langsung dengan pemegang hak cipta atas film yang diproduksi.

Dengan demikian, menonton film bajakan melalui situs ilegal memiliki banyak sekali dampak negatif. Selain dapat membahayakan perangkat karena banyak virus, dampak terburuknya adalah menurunnya kualitas perfilman indonesia. meskipun kultur menonton film bajakan ini sudah sangat melekat di Indonesia sejak lama, tidak ada salahnya jika mencoba mengurangi kultur tersebut terutama untuk generasi muda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun