Mohon tunggu...
Rifaa Intishar
Rifaa Intishar Mohon Tunggu... Guru - STAI Al-HAMIDIYAH JAKARTA

Seorang penggemar Akiyoshi Rikako, Joko Anwar, dan Jeon Soyeon yang sedang mengasah skill menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Kenali dan Atasi Disgrafia pada Anak

12 Juli 2023   22:40 Diperbarui: 12 Juli 2023   22:47 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca, menulis, dan berhitung merupakan keterampilan dasar yang diajarkan kepada hampir seluruh anak usia dini. Bahkan bimbingan belajar untuk calistung banyak ditemukan terutama di kota besar.

Pada umumnya, anak dapat menguasai kemampuan calistung dalam kurun waktu tertentu asalkan dilakukan dengan rutin dan tekun. Namun, ada kasus tertentu yang dapat terjadi pada anak-anak spesial, salah satunya adalah kesulitan untuk berekspresi dalam bentuk tulisan atau lebih dikenal dengan sebutan disgrafia.

Disgrafia adalah kondisi dimana anak mengalami kesulitan dalam menulis. Meskipun demikian, hal ini tidak menentukan tingkat kecerdasan anak. Adapun gejala pada anak dengan disgrafia menurut Kendell dan Stefanyshyn (2012) antara lain bercampurnya huruf kapital dengan huruf kecil, tulisan terbalik mengahadap kiri atau kanan, kesalahan ejaan, ukuran huruf tidak konsisten, tulisan tidak sejajar dan membentuk gelombang, huruf tidak lengkap, salah posisi dalam memegang pensil, dan sangat lambat ketika menulis.

Upaya yang dapat dilakukan oleh orangtua dan guru dalam meningkatkan kemampuan menulis pada anak disgrafia adalah sebagai berikut.

Memberikan Motivasi 

Motivasi adalah unsur yang sangat penting. Memberikan motivasi akan menumbuhkan keinginan dari dalam diri anak lalu merekapun menjadi tergerak untuk terus belajar sampai bisa. Motivasi dapat diberikan oleh orangtua dan guru dengan cara memberi pengertian akan pentingnya kemampuan menulis, memberi pujian jika anak mengalami peningkatan, dan memberi hadiah jika anak layak mendapatkannya.

Media Belajar Yang Menarik 

Anak usia dini sangat tertarik dengan visual yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Gunakan media yang berwarna dan bertekstur dengan beragam bentuk. Selain itu, orangtua atau guru harus kreatif dalam menggunakan suara, misalnya dengan nada tertentu atau menggunakan narasi.

Metode Belajar Yang Tepat

Sangat penting untuk memakai metode yang tepat sesuai dengan kebutuhan anak. Pertama, guru harus merangsang indera reseptor mereka dengan cara membuat anak mendengar dan membaca. 

Tulisan guru harus memiliki bentuk yang benar dan dapat dilihat dengan jelas. Ketika mendikte, guru harus memiliki artikulasi yang jelas dan suara lantang. Jika anak sudah menguasai keterampilan membaca dan mendengar, barulah anak diajari cara menulis dimulai dari cara memegang pensil yang benar. Beri pengertian bahwa memegang pensil dengan posisi yang salah dapat membuat tangan menjadi sakit dan tidak nyaman.

Rutin dan Sabar

Upaya terakhir yang tak kalah penting adalah anak harus rutin belajar. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Seperti yang kita ketahui, waktu anak untuk fokus lebih sedikit daripada orang dewasa. 

Maka, lebih baik waktu belajar yang sebentar tetapi dilakukan setiap hari daripada waktu belajar yang lama tetapi tidak dilakukan setiap hari. Selain itu, bukan hanya anak, tetapi orangtua dan guru juga harus bersabar dalam proses belajar anak. Optimis bahwa anak pasti bisa melalui kesulitan tersebut.

Dengan penanganan yang tepat dan perhatian dari orang terdekat, diharapkan anak dengan kondisi disgrafia akan mampu mengatasi kesulitan belajar dan memperoleh prestasi seperti anak-anak yang lain.

Daftar Pustaka

Kadek Yati Fitria Dewi, L. T. (2021). Mengelola Siswa Dengan Kesulitan Belajar Menulis (Disgrafia). DAIWI WIDYA, 30-40.

Novita Sari, A. K. (2020). Strategi Menangani Kesulitan Menulis (Disgrafia) Melalui Pembelajaran Partisipatif Di Sekolah. Ghancaran, 60-63.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun