Rutin dan Sabar
Upaya terakhir yang tak kalah penting adalah anak harus rutin belajar. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Seperti yang kita ketahui, waktu anak untuk fokus lebih sedikit daripada orang dewasa.Â
Maka, lebih baik waktu belajar yang sebentar tetapi dilakukan setiap hari daripada waktu belajar yang lama tetapi tidak dilakukan setiap hari. Selain itu, bukan hanya anak, tetapi orangtua dan guru juga harus bersabar dalam proses belajar anak. Optimis bahwa anak pasti bisa melalui kesulitan tersebut.
Dengan penanganan yang tepat dan perhatian dari orang terdekat, diharapkan anak dengan kondisi disgrafia akan mampu mengatasi kesulitan belajar dan memperoleh prestasi seperti anak-anak yang lain.
Daftar Pustaka
Kadek Yati Fitria Dewi, L. T. (2021). Mengelola Siswa Dengan Kesulitan Belajar Menulis (Disgrafia). DAIWI WIDYA, 30-40.
Novita Sari, A. K. (2020). Strategi Menangani Kesulitan Menulis (Disgrafia) Melalui Pembelajaran Partisipatif Di Sekolah. Ghancaran, 60-63.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H