Mohon tunggu...
Intifada
Intifada Mohon Tunggu... Pegawai - Amtenar

Curhat pakai tulisan itu asyik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Sudah puasa medsos hari ini?

17 Mei 2019   23:37 Diperbarui: 17 Mei 2019   23:39 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan ramadhan adalah bulan dimana dosa dosa kita akan terampuni. Bulan dimana semua perilaku baik yang kita lakukan dilipat gandakan oleh Allah. Bulan refleksi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Media sosial adalah platform yang dibentuk sebagai media komunikasi dan sosialisasi. Sayangnya, media sosial saat ini justru menjadi ajang pamer. Pamer makan di resto mahal, pamer jalan jalan liburan, pamer hubungan melakukan PDA (Public Display Affection). Semua hal di share ke ranah publik. Hingga menimbulkan iri, benci, bahkan hoax yang merugikan.

Media sosial menjadi tempat yang adiktif untuk sekedar melihat banyaknya like dan komen dari orang yang bahkan tidak kita kenal. Hal ini menimbulkan penyakit dalam diri. Sebagai pengguna media sosial, seringkali dengan melihat berita berita yang cepat itu, membuat menjadi tidak fokus. Media sosial membuat orang cemas dan takut menjadi orang yang kudet (kurang update). 

Mungkin selain puasa ramadhan, ada baiknya juga kita perlu melakukan puasa media sosial. Tujuannya agar kita pun bisa menahan diri untuk sekedar melihat linimasa (timeline), mengomentari hal tidak penting, dan melakukan stalking berujung ghibah.T Tujuanyang juga memiliki manfaat jangka panjang menjadikan diri lebih fokus juga tidak cemas terhadap segala hal. 

Puasa media sosial ini pastinya hal yang sangat sulit. Saya pernah bereksperimen melakukan ini. Tidak membuka media sosial selama 1 hari penuh. Dulu, rasanya susaaaaah sekali. Media sosial itu ibarat tempat keluh kesah, pamer, cari perhatian. Ketika gak dibukas sehari saja, rasanya sulitttt sekali. Tetapi saya mencoba bertahan. Hari pertama tanpa membuka media sosial memang sulit. Tapi balik lagi, ke tujuan yang tadi. Saya mencoba bertahankan 1 hari itu tanpa media sosial dan akhirnya berhasil walaupun gateeeel banget pengen buka.

Eksperimen berikutnya, coba bertahan selama 3 hari tidak membuka media sosial. Ini rasanya mirip pada saat awal awal. Ketika bosan melanda, bingung mau ngapain karena biasanya langsung buka medsos. Biasanya di instastory bisa mengupdate foto, tulisan, atau video atau di twitter bisa bikin tweet, curhat. Munculah perasaan gelisah, galau tidak bisa mengupdate. Terasa seperti MIA (Missing in Action) - ada rasa kehilangan. Kegiatan yang akhirnya dilakukan adalah membaca buku, menonton film, dan menulis. Ya menulis bisa menjadi salah satu obat ketika melewati tantangan tersebut. Menulis itu menyenangkan. Tantangan pun berhasil dilewati. 

Rasanya ketika melewati tantangan itu adalah senang karena bisa mengontrol diri sendiri. Merasa bahagia karena menjadi lebih fokus terhadap pekerjaan yang harusnya dikerjakan. Merasa lebih tidak cepat marah atau kesal melihat status status yang dipost oleh orang orang, yang seharusnya memang tidak  dibaca

Media sosial ada berbagai jenis seperti instagram, twitter, facebook, line, kaskus, youtube, dan sebagainya. Ketika ada media sosial yang bisa membuat kita merasa kecanduan, itu pertanda kita harus puasa dari media tersebut. Kita tidak seharusnya diperbudak dengan media sosial. Kita seharusnya punya kehidupan sosial dan bersosialisasi di luar dunia maya tersebut.

Ada baiknya memang, untuk melakukan puasa media sosial agar bisa lebih fokus dalam menjalani kehidupan nyata. Jenis media sosialnya apa, waktu yang diperlukan berapa lama, itu menjadi kontrol kita dalam menghilangkan kecanduan tersebut.

Sudah puasa media sosial hari ini? Atau mau mencoba, silakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun