Pada generasi ini teknologi sudah mulai berkembang secara bertahap sehingga pada generasi ini baru mulai mengenal teknologi seperti contoh televesi maupun telepon sehingga mereka mulai belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Pada generasi ini umumnya memiliki karakteristik mandiri, disiplin, dan pekerja keras sehingga mereka dituntut untuk bisa melakukan apapun kegiatan dengan usaha dan ide mereka sendiri karena sebelumnya mereka sudah memiliki pola pikir atau pendirian yang sudah terbentuk secara mandiri dikarenakan didikan dari generasi sebelumnya yang tegas dan disiplin. Pada generasi ini juga lebih suka berfokus pada pekerjaan atau karir mereka sehingga generasi ini suka membuka usaha seperti berdagang atau berwirausaha.Â
Generasi Y adalah generasi milenial kelahiran tahun 1981 sampai 1995. Pada generasi ini perkembangan teknologi sudah berkembang semakin maju seperti kemajuan internet dan munculnya media sosial sehingga generasi ini sudah mampu menggunakan teknologi seperti media sosial. Pada generasi ini juga memiliki ide atau pola pikir lebih terbuka dan maju memandang ke depan dari segi beberapa aspek seperti cotnoh lebih terbuka terkait informasi-informasi baru sehingga mereka bisa mampu dan mudah menyesuaikan diri. Selain itu, generasi milenial ini berani untuk mengutarakan ide atau pendapatnya dikarenakan generasi ini berani mengambil resiko untuk mengekspresikan atau mewujudkan idenya sehingga ada inovasi maupun perubahan. Generasi Y juga relatif lebih terbuka terhadap perubahan. Karena pada generasi ini merupakan generasi yang dimana teknologi sudah mulai ada dan sedikit berkembang. Hal itu membuat generasi Y harus beradaptasi dengan adanya teknologi.
Generasi Z adalah generasi kelahiran tahun 1996 sampai 2012. Pada generasi ini, teknologi sudah berkembang pesat, oleh karena itu membuat generasi Z sudah merasakan banyak kemudahan untuk mengakses hal apapun di internet. Dan hal itu membuat generasi Z ini sekarang tumbuh menjadi anak yang jauh lebih cerdas, pintar, dan berprestasi. Teknologi yang berkembang pesat ini dapat membantu kemudahan anak-anak di generasi ini untuk belajar. Dengan teknologi dan internet yang mudah dijangkau membuat anak-anak dapat belajar tidak hanya melalui buku, internet yang sudah ada bisa diakses untuk mencari  berbagai ilmu dan informasi yang dibutuhkan. Dari internet yang luas tersebut, membuat anak-anak menjadi lebih kaya wawasan dan dari itu lah menjadikan anak-anak pada generasi ini menjadi anak yang cerdas dan pintar. Cara belajar anak-anak pada generasi (di luar sekolah) ini bisa dikatakan fleksibel, karena internet yang telah ada bisa diakses kapanpun dan dimanapun. Di generasi ini, anak-anak rata-rata sudah difasilitasi seperti smartphone, laptop, tablet, ataupun yang lainnya. Mereka biasanya dididik oleh orang tua memiliki pemikiran yang terbuka dan hal itu membuat mereka bisa mengambil keputusan sendiri dan sudah bisa menentukan pilihannya.
Pada generasi ini, internet sangat mudah diakses sehingga menjadikan anak-anak di generasi Z ini semakin aktif untuk berinteraksi di dunia maya. Seperti contoh adanya aplikasi-aplikasi sosial media, contohnya yaitu WhatsApp, Instagram, Facebook, dan lain sebagainya. Selain itu ada juga "Google" yang menjadi sumber informasi di dunia internet tersebut. Tetapi di sisi lain dengan mudahnya akses internet tersebut, hal itu menjadikan anak-anak di generasi Z ini menjadi pribadi yang konsumtif, karena dengan tersedianya fasilitas-fasilitas itu membuat anak-anak bisa mendapatkan hal yang diinginkan tanpa keluar rumah, contohnya seperti aplikasi berbelanja online, dalam hal fashion, makanan, dan lain sebagainya. Dan dampaknya yaitu pengeluaran anak-anak generasi Z juga akan meningkat daripada pengeluaran anak-anak di generasi sebelumnya. Selain itu, dampaknya juga bisa berakibat kepada sifat anak tersebut, seperti malas dan atau kurang bergaul di dunia nyata. Hal itu dapat terjadi karena anak-anak di generasi Z ini sudah terbiasa bergaul di dunia maya, dimana sebaiknya juga harus bisa bergaul di dalam dunia nyata. Dengan adanya dampak tersebut, juga mempengaruhi keadaan sosial atau masyarakat di generasi Z ini. Karena biasanya mereka akan lebih nyaman di rumah dengan memainkan gadget daripada main dengan tetangga atau teman sebayanya.Â
Part 2
Digital Immigrant vs. Digital Native
Digital Immigrant
Digital Immigrant adalah generasi yang cenderung menghindari perkembangan teknologi, karena generasi ini terlahir bukan dalam lingkup teknologi. Digital immigrant ini juga bisa saja dan tidak menutup kemungkinan mampu untuk beradaptasi dengan teknologi tapi mereka tidak mau terlalu lebih dalam mempelajari teknologi. Tetapi pada era imigran digital ini masyarakat hidup di era sebelum dan sesudah lahirnya teknologi. Â Oleh karena itu, masyarakat yang hidup dalam era ini, cenderung lebih memilih untuk berkomunikasi secara nyata atau tatap muka dibandingkan secara maya. Hal itu disebabkan karena masyarakat belum terbiasa dengan adanya teknologi yang telah lahir. Mungkin hanya beberapa orang saja, yang telah menggunakan teknologi tersebut, hal itu didukung dengan ekonomi yang cukup atau bisa dikatakan mampu untuk menggunakan teknologi. Contohnya untuk membeli televisi tabung (warna hitam putih), radio, dan kamera.Â
Masyarakat yang hidup di era digital immigrant, lebih membutuhkan energi yang cukup besar untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Masyarakat harus membiasakan diri dan beradaptasi dengan apa yang terjadi di era tersebut, karena teknologi akan terus berkembang.