Linda : "Ibu maaf aku bisa menjela-"
Ibu : "Tidak apa-apa Linda. Sini peluk Ibu"
Aku langsung memeluknya dengan erat.
Ibu : "Linda maafkan Ibu. Sungguh lukisan ini sangat indah, Ibu jadi langsung mengingatnya, Ibu rindu sekali dengannya"
Linda : "Tidak apa-apa Ibu, Linda juga rindu Ayah. Linda membuat lukisan ini untuk Ibu. Maafkan Linda ya Bu"
Ibu : "Anakku yang cantik, tentu Ibu maafkan. Ibu tarik kembali omongan Ibu yang sebelumnya ya. Linda kamu boleh menjadi pelukis, kamu harus jadi pelukis yang terkenal dan buatlah karya sebanyak-banyaknya"
Linda : "Terima kasih banyak Ibu. Tentu Linda akan menjadi pelukis yang baik, Linda akan membanggakan Ibu dan Ayah. Linda sayang Ibu selalu"
Ibu : "Ibu juga sayang Linda selalu"
Kami berdua pun menangis bahagia sambil melihat lukisan Ayah yang aku buat. Dalam hatiku aku sangat bersyukur walaupun sebelumnya Ibuku tidak mengizinkanku namun dengan niat dan tekad yang serius akupun bisa meluluhkan hati Ibu. Aku berjanji tidak akan mengecewakannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H