Mohon tunggu...
Winata Kurniawan
Winata Kurniawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya suka mie ayam dan cinta sartiwi destrilia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi dan Peran BPDPKS dalam Mendukung Target Net Zero Emission serta Peningkatan Revenue Negara

24 Oktober 2024   19:14 Diperbarui: 24 Oktober 2024   19:16 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global, Indonesia berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060. Sebagai salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memainkan peran kunci dalam upaya ini melalui berbagai inovasi dan program yang mendukung transisi energi bersih.

BPDPKS telah mengimplementasikan sejumlah inisiatif, seperti pengembangan biodiesel berbasis kelapa sawit (B30 dan B40), yang tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga berkontribusi signifikan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang didukung oleh BPDPKS bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan sawit dan mengurangi deforestasi, sehingga mendukung keberlanjutan lingkungan.

Tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan, BPDPKS juga berperan dalam meningkatkan penerimaan negara melalui pengelolaan dana dari pungutan ekspor produk sawit. Dana ini digunakan untuk mendukung program-program keberlanjutan dan meningkatkan devisa negara. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang inovasi dan peran BPDPKS dalam mendukung target Net Zero Emission serta implikasinya terhadap peningkatan revenue negara.

Inovasi dan Peran BPDPKS dalam mendukung target Net Zero Emission

BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) telah mengimplementasikan beberapa inovasi untuk mendukung pencapaian Net Zero Emission di Indonesia. Berikut adalah beberapa inovasi utama:

  1. Pengembangan Biodiesel:

    • BPDPKS mendukung program biodiesel berbasis kelapa sawit, seperti B30 dan B35, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi karbon. Program ini telah berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.
  2. Sertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil):

    • BPDPKS mendukung sertifikasi RSPO untuk memastikan produksi kelapa sawit yang berkelanjutan. Ini termasuk pendanaan untuk sertifikasi, pelatihan praktik pertanian berkelanjutan, dan dukungan riset untuk memenuhi kriteria RSPO.
  3. Pengolahan Limbah untuk Energi Terbarukan:

    • Limbah dari pabrik kelapa sawit diolah menjadi biogas, yang merupakan sumber energi terbarukan. Ini tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca tetapi juga menyediakan energi alternatif bagi pabrik.
  4. Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR):

    • Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan sawit dan mengurangi deforestasi. Dengan peremajaan tanaman sawit yang lebih tua, produktivitas meningkat dan lahan baru tidak perlu dibuka, sehingga mengurangi emisi karbon.
  5. Kolaborasi dengan Industri dan Pemerintah:

    • BPDPKS bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk industri kelapa sawit dan pemerintah, untuk menciptakan kebijakan dan regulasi yang mendukung keberlanjutan dan pengurangan emisi.

Inovasi-inovasi ini menunjukkan komitmen BPDPKS dalam mendukung transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada pencapaian target Net Zero Emission di Indonesia.

BPDPKS berkontribusi signifikan terhadap peningkatan penerimaan negara melalui beberapa cara utama :

Pengembangan Biodiesel:

  • Program mandatori biodiesel, seperti B30 dan B35, yang didukung oleh BPDPKS, telah meningkatkan permintaan domestik untuk minyak sawit. Ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil tetapi juga meningkatkan nilai tambah produk sawit di pasar domestik dan internasional

Investasi dalam Riset dan Pengembangan:

  • BPDPKS berinvestasi dalam riset dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan industri kelapa sawit. Inovasi ini membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas produk sawit, yang pada akhirnya meningkatkan daya saing di pasar global dan penerimaan negara dari ekspor.

Dengan berbagai inisiatif ini, BPDPKS tidak hanya mendukung pencapaian target Net Zero Emission tetapi juga berkontribusi pada peningkatan penerimaan negara melalui pengelolaan dana yang efektif dan pengembangan industri kelapa sawit yang berkelanjutan.

Kesimpulan :

Kesimpulannya, BPDPKS memainkan peran krusial dalam mendukung Indonesia mencapai target Net Zero Emission 2060 melalui berbagai inovasi seperti pengembangan biodiesel, sertifikasi RSPO, pengolahan limbah menjadi energi terbarukan, dan program Peremajaan Sawit Rakyat. Selain berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan, BPDPKS juga meningkatkan penerimaan negara dengan mendorong permintaan minyak sawit domestik dan berinvestasi dalam riset serta pengembangan teknologi yang meningkatkan produktivitas dan daya saing industri kelapa sawit. Dengan demikian, BPDPKS tidak hanya memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun