Mohon tunggu...
Pena Peradaban Islam
Pena Peradaban Islam Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Selanjutnya

Tutup

Money

Apa yang Salah dari Ide Khilafah untuk Indonesia dan Dunia?

3 Oktober 2016   05:25 Diperbarui: 3 Oktober 2016   07:20 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalaulah sistem ekonomi yang diterapkan adalah bukan kapitalisme, maka tentu penguasa akan sangat berhati mengambil keputusan ini. Tapi atas nama pemodal, penguasa rela mengorbankan lingkungan dan hidup rakyat kecil. Inilah satu dari sekian fakta miris yang terjadi di negara ini.

Saya hanya ingin menekankan bahwa menulis ini bukan saya mengutuk negara ini tapi lebih kepada mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara yang mayoritas muslim. Sebagai seorang muslim, tentu pula harus melaksanakan ketaatan secara totalitas. Jadi atas dasar konsekuensi aqidah yang kita miliki, seharusnya kita tidak ridho berada dalam sistem kufur ini. Kita ini terdzalimi oleh sistem yang menyebabkan kemaksiatan terstruktur. Sistem yang melegalkan riba hingga riba kini bagai anai-anai beterbangan. Padahal dosa riba yang paling ringan adalah sama seperti menzinahi orangtua kita. Inikah yang kita inginkan?

Sudah berapakali Indonesia mengalami pergantian presiden tapi toh kenyataannya, kemiskinan tidak bisa ditekan. Kriminalitas tidak bisa redup. Dan Angka pengangguran justru semakin bertambah. Jika kita flashback kembali pada zaman kehilafaan, yang demikian tidaklah terjadi. Umat Islam, nasrani, dan Yahudi hidup dalam satu lindungan Negara Islam. Kehidupan masing-masing individu dijamin oleh negara tanpa membedakan latarbelakang agama yang dimiliki. Negara Islam menggratiskan keamanan, pendidikan, maupun kesehatan. Tapi kini? Justru sebaliknya. 

Lihat pula Garakan Separatisme Papua hari ini.

Jangan sampai karena Pemerintah terlalu mempersilahkan pihak modal, Indonesia kehilangan Papua.
Dan semua ini tidak lain karena sistem kapitalisme yang diterapkan negara ini.
Sistem yang membuat pemerintah memberi ruang kepada Investor Asing merampok sumberdaya alam kita.

Ingatlah saudaraku,
Bahwa dunia ini hanya sementara
Dan kebanyakan fasad

Allah SWT memerintahkan kita untuk totalitas dalam ketakwaan. Tapi mustahil itu akan terjadi jika sistem yang kita gunakan bukan berakar dari sistem Islam. Rasulullah Saw adalah sebaik-baik panutan.

Jikalau Beliau dahulu telah mencontohkan bahwa Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam,
lantas apa yang salah dari Ide Khilafah ini?
Apa yang salah jika ini diajukan untuk memperbaiki kehidupan Indonesia dan Dunia secara umumnya?
Bukankah hidup ini harus berpedoman pada Kitabullah dan Sunnatullah???
Sebenarnya tulisan ini masih belum menajam sesuai dengan judulnya. Tapi apalah daya, yang menulis juga sudah mengantuk hehee jadi mungkin jika ada yang mau bertanya langsung, dipersilahkan dengan hormat ke email : desprynurannisa.ahmad@gmail.com :)

Akhukum, Despry ---

Referensi Pustaka:
Abdurrahman, Hafidz. 2016. Nizham Fi Al-Islam. Bogor: Al Azhar
Hadi, Pramono. 2015. Paradigma Baru Pengelolaan Sumber Daya Air. Bahan Ajar Perkuliahan Magister Perencanaan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Fakultas Geografi
Marfai, Aris; Esti Rahayu; Annisa Triyani. 2015. Peran Kearifan Lokal dan Modal Sosial dalam Penguranagan Risiko Bencana dan Pembangunan Pesisir: Integrasi kajian Lingkungan Kebencanaan, dan Sosial Budaya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun