Mohon tunggu...
Pena Peradaban Islam
Pena Peradaban Islam Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Selanjutnya

Tutup

Money

Apa yang Salah dari Ide Khilafah untuk Indonesia dan Dunia?

3 Oktober 2016   05:25 Diperbarui: 3 Oktober 2016   07:20 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : http://kios.zainalm.com/2012/07/berbakti-kepada-kedua-orang-tua.html

"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu" (TQS 51 : 56)

Jadi sederhananya, kita diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah kepadaNya. Ibadah secara istilah menurut pendapat Ibnu Katsir adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan hal-hal yang diperintahkan dan menjauhi hal-hal yang dilarang. Kemudian Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa ibadah adalah sesuatu yang mencakup semua perkara yang dicintai dan diridhoi oleh Allah berupa perkataan atau perbuatan yang nampak ataupun tidak nampak. Nah, perihal ibadah. Ini yang kadang dilupakan oleh kita mengenai syarat diterimanya amal (perbuatan) yang kita lakukan ini. Apakah yang dilakukan ini adalah ibadah atau hanya sebatas kesia-siaan. Syarat diterimanya ibadah ada 2, yakni niat ikhlas dan caranya telah diajarkan oleh Rasulullah Saw. 

1. Niat yang ikhlas. 

Ikhlas adalah menjadikan ibadah itu murni hanya ditujukan kepada Allah SWT.

Perihal ikhlas, kadang masih sering disalah artikan oleh kita. Saya sendiri baru dimudahkan Allah memahami kata ikhlas ini baru beberapa bulan terakhir. Dulu, saya menganggap bahwa ikhlas itu adalah melakukan sesuatu tanpa paksaan. Udah, itu aja. Tapi ternyata itu salah. Mungkin lebih jelasnya langsung mengambil contoh. 

Status kita sebagai anak, tentunya membahagiakan orang tua dan menuruti perkataan mereka adalah hal yang wajib. Menjadi wajib, yaaa karena mereka telah melahirkan, membesarkan, dan mendidik kita. Nah, ini merupakan asumsi yang belum mengena tentang arti ikhlas itu. Ikhlas yang sesungguhnya berdasarkan pengertian syara'nya adalah ketika kita "sadar" bahwa membahagiakan orangtua merupakan wujud upaya untuk menjalankan "perintah Allah SWT" agar berbakti kepada orang tua. 

Sama halnya ketika kita menolong seseorang. Kita menolong seseorang bukan karena orang itu telah membantu kita. Bukan karena orang itu adalah orang yang kita kenal. Dan bukan pula karena berasumsi bahwa dengan menolong orang itu, maka kita akan mendapat manfaat darinya keesokan harinya. Menolong seseorang ini dikatakan sudah ikhlas ketika kita "sadar" bahwa tolong-menolong adalah "perintah Allah SWT".

Jadi, ikhlas dalam bahasa sederhananya adalah kita harus sadar bahwa yang akan kita lakukan itu adalah sesuai perintah dan larangan Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun