Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menuju Perubahan Sosial Budaya Nusantara yang Lebih Baik

13 Oktober 2022   11:00 Diperbarui: 13 Oktober 2022   11:01 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perubahan Sosial yang Lebih Baik (Sumber: Freepik)

"Habis Manis... Sepah Dibuang"

Inilah peribahasa yang tepat yang dialami oleh para selebriti yang sempat mengguncang bumi Nusantara dengan entertaiment-nya, dan yang dialami Orang Yang Berpengaruh yang sudah pernah banyak memberikan kontribusi bagi bangsa dan Negara. 

Namun naas, pemberitaan media seakan mengekploitasi beliau-beliau yang sudah banyak memberikan keberhargaan bagi kita, dengan mengekspos kesalahan demi kesalahan yang diperbuat sampai dikuliti habis-habisan personalitasnya. 

Lha ini namanya pembunuhan Karakter!

Heran sama netizen dan masyarakat negeri ini. Dulu sempet dipuja, sekarang dibanting dibuang bagaikan "benda" yang sudah terkoyak-koyak.

Dimana nurani kita?

Apa kita menganggap manusia itu objek penderitaan yang wajib dibuat sampai terus putus asa akan hidupnya?

Ngakunya Hamba Allah? Allah saja Maha Pengampun. Mengapa kita tidak mengampuni beliau yang sudah terlanjur jatuh dalam kubangan dosa kesalahan?

Mengapa kita tidak memberikan kesempatan?

Agar mereka berubah menjadi pribadi yang lebih baik?

Sekarang orang-orang malah ikut-ikutan bikin konten yang "membunuh" karakter seorang tersebut. Mau itu judul beritanya relevan kek, isi beritanya valid kek, ujung-ujungnya bikin orang yang membacanya jadi tak bisa menghindari ghibah, timbul prasangka, akhirnya jadi fitnah!

Bukannya Allah melarang kita untuk mencari keuntungan dari kesalahan yang diperbuat orang lain dengan cara yang tidak dibenarkan agama? Yaitu selalu menjelek-jelekan saudara kita, karena sudah ketahuan aibnya. 

Ini sama dengan memakan bangkai daging saudaranya sendiri, silahkan dicari keterangan religius akan bahaya Ghibah kelak di akhirat. Kemudian mengambil keuntungan (baik bersifat materi berupa uang salah satunya, maupun non-materi yakni ketenaran salah satunya) dibalik kejelekan orang lain. Apa bikin hidup kita jadi tenang gituhh?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun