Amalan yang dapat membangkitkan potensi manusia di hari yang dijanjikan sudah dijelaskan secara gamblang oleh Surah Al-Ashr, bahwasanya manusia berada dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman, beramal shaleh dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran (memberikan saran dan kritik yang membangun kepada sesama).
Artinya Allah S.W.T membangkitkan potensi manusia yang mengimani Ayat-Ayat Allah dan menaatinya, yakni potensi Hati - Keinginan - Akal dibangkitkan secara bersamaan di awal zaman Invasi Yajuj Majuj dengan dikeluarkannya Binatang Melata Ad-Dabbah dengan tongkat musa dan Cincin Sulaiman yang menandai mana yang beriman dan mana yang tidak mengimani Ayat-Ayat Allah. Kesadaran Berketuhanan yang baru muncul saat itu dalam diri manusia tiadalah berguna.
Kehebatan manusia yang beriman dan bertakwa yang menghadapi era pembuka Premayuga yang diawali invasi Yajuj Majuj, merupakan nikmat Iman terbesar yang paling agung bagi umat manusia yang taat menjalankan perintah Agamanya dan diperkuat akan janji Hari Berbangkit yang telah dijelaskan Al-Quran.
Dimana umat manusia terpilih tersebut memiliki kemampuan luar biasa (secara fisik, psikis dan mistis) untuk memenangkan pertempuran melawan Yajuj Majuj yang rasio jumlahnya dengan umat manusia 999:1.
Sementara bagi Vaisnava pun yang menekuni Bhakti-Yoga akan mendapatkan pertolongan dari Sri Krsna di Alam Goloka - Vaikuntha-loka (Alam Ruhani) untuk dibangkitkan potensi Hati-nya. Para Dewa yang dikisahkan dalam Veda memiliki kemampuan siddhi (mistis) karena berkah dari sifat Sattvam (Kebaikan Hati) yang mendominasi.
Artinya Para Penekun Bhakti-Yoga kalangan Vaisnava yang taat mengucapkan Mahamantra dengan penuh keyakinan (Berbunyi Hare Krsna Hare Krsna, Krsna Krsna Hare Hare, Hare Rama Hare Rama, Rama Rama Hare Hare) niscaya memperoleh kekuatan surgawi para Dewa (dalam Abrahamik Dewa lebih identik disebut Para Malaikat) di hari Berbangkit menghadapi Invasi Yajuj Majuj.
Hal ini semakin dipertegas relevansinya terkisah bahwa Bangsa Yajuj Majuj mengklaim telah mampu membunuh penduduk langit yakni para Dewa melalui panah dan tombak yang dilemparkannya, namun Allah mengirim ulat untuk membinasakannya melalui Doa yang dipanjatkan Nabi Isa yang turun kedua kalinya. Sebagaimana terkutip dalam Al-Hadits yang ditulis dalam kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah ditulis oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas.
Nabi Isa Ibnu Maryam memimpin umat manusia yang penuh jiwa heroik di Zaman Yajuj Majuj ini, membawakan keselamatan bagi umat manusia atas petunjuk yang Allah berikan.
Maka dapat dipastikan setelah Umat Manusia yang berhasil Lolos dari Kengerian Invasi Yajuj Majuj. Kecintaan Umat Manusia atas penyelamatan yang Isa Ibnu Maryam berikan kepada umat manusia dimulai pasca wafatnya beliau setelah melaksanakan Ibadah Haji/Umrah di Tanah Suci Mekah-Madinah seusai memenangkan peperangan melawan Bangsa Yajuj Majuj.
Dan dimulailah Zaman Premayuga (Age of Love and Great) yang dijanjikan Tuhan setelah wafatnya beliau (Isa) yang diberkati Allah.
Zaman Premayuga, dimana peradaban surgawi yang sangat berbeda dengan peradaban modern mewarnai kehidupan umat manusia dimuka bumi. Sungguh Zaman yang dipenuhi cinta dan kebijaksanaan.
Orang-orang yang paling banyak kebermanfaatannya akan mendapatkan posisi yang paling dihormati. Keseimbangan alam terjaga di zaman ini. Seluruh manusia berbahagia, berpengetahuan ruhani, berkesadaran, damai, sejahtera dan merasakan keselamatan karena ketaatannya dalam beragama dan berketuhanan.
Manusia yang hidup di Zaman Premayuga, berkesempatan besar untuk melakukan evolusi bathin/spiritual secara paripurna agar dapat diterima Allah SWT kedalam alam Surgawi-Nya yang kekal penuh kenikmatan, pasca kematian manusia tersebut. Adapun yang berkesempatan besar mencapai moksha-mukti-pembebasan bagi para penyembah Sri Krsna (dari kalangan Vaisnava).
Zaman Premayuga akan berakhir jika fokus pikiran manusia sudah tidak lagi memikirkan cintanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemungkinan besar manusia di masa depan akan kembali mengulang peradaban modern dengan menjadikan Uang sebagai sandaran kehidupan. Prediksi Para Vaisnava bahwa zaman ini berlangsung selama 10.000 Tahun (sekurang-kurangnya).
Rujukan:
- Al-Quran
- Al-Hadits tentang penegas Kisah Masa Depan (Kedatangan Yajuj Majuj)
- Veda, salah satunya Bhagavad Gita dan Srimad Bhagavatam (Yang ditulis Acarya Vaisnava His Divine Grace A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada).
- Kisah Kedatangan Sri Caitanya Mahaprabhu (Wikipedia)