Terima kasih Sahabat Kompasianer dan Reader yang setia membaca tulisan demi tulisan saya.
Saudaraku umat Sanatana Dharma (umum dikenal Hindu) pasti tidaklah asing dengan istilah Premayuga, terutama para penekun Bhakti-Yoga di zaman Kaliyuga ini.
Sudah terkonfirmasi menurut pandangan Para Vaisnava bahwa Sri Caitanya Mahaprabhu adalah Avatara dari Personalitas Tertinggi Sri Krsna, yang menjelma menjadi manusia sebagai penyembah Tuhan untuk mengajarkan ajaran Bhakti-Yoga di Wilayah India Timur pada abad 16 Masehi.
Sri Caitanya telah memperlihatkan bukti bahwa ia adalah seorang Avatara dengan memperlihatkan wujud semesta kepada para Vaisnava pilihannya di masa itu, persis yang diperlihatkan Sri Krsna kepada Arjuna terkisah dalam Kitab Suci Bhagavad Gita (Percakapan Kesebelas - Bab Bentuk Semesta) 5000 tahun silam.
Ajaran Bhakti Yoga kemudian dipopulerkan oleh His Divine Grace A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada (Srila Prabhuphada) di Wilayah Negeri Amerika atas petunjuk Gurunya pada tahun 1965, dan gerakan Bhakti ini dikenal dengan sebutan ISKCON (International Society Krsna Consciousness).
Banyak pengikut beliau dari kalangan hippie yang ingin melepaskan diri dari ikatan gemerlap dunia. Hingga akhirnya pengaruh Gerakan Bhakti ini tersebar keseluruh pelosok dunia.
Diatas adalah rekam jejak perjalanan sejarah akan Gerakan Bhakti-Yoga yang memusatkan penyembahan kepada Sri Krsna.
Lantas bagaimana dengan Agama Abrahamik?
Di Indonesia sendiri ajaran sufi (spiritual Islam) makin mekar sampai saat ini. Tokoh Sufi dari Jazirah Arab seperti Jalaluddin Rumi hingga Tokoh Sufi Nusantara seperti Sastra Jendra Hayuningrat banyak menginspirasi kaum muslimin yang memusatkan kegiatan Cinta-Bhakti kepada Allah S.W.T dengan segala bentuk Tirakat (mengekang diri dari kenikmatan dunia) dan melaksanakan kegiatan dzikir sekalipun sembari melakukan aktivitas pada umumnya.
Lalu apa kaitannya dengan Era Premayuga yang dijanjikan Tuhan?
Gerakan Bhakti-Yoga dari India dan Tarekat Sufi dari Indonesia di masa kini, menjelaskan satu hal yang paling utama. Yakni persiapan besar untuk menyambut Era Baru Dunia yang Penuh Cinta dan Kehebatan. Dimana dunia dipenuhi sifat keruhanian yakni Penuh Pengetahuan, Penuh Kesadaran Murni dan Penuh Kebahagiaan.
Seperti dijelaskan dalam Sastra Veda, bahwasanya Alam Semesta Material mencakup 3 sifat alam yang mempengaruhi perilaku makhluk hidup yang hidup didalamnya yakni:
- Sattvam (Kebaikan) ---> Menjelma menjadi Potensi Hati.
- Rajas (Nafsu) ---> Menjelma menjadi Potensi Keinginan/Motivasi.
- Tamas (Abai) ---> Menjelma menjadi Potensi Akal.
Maka potensi manusia saat menjelang Pembuka Era Premayuga akan benar-benar dibangkitkan seperti yang dijanjikan Allah dalam Al-Quran Surah Al-Muminun Ayat 16. Yang berbunyi:
"Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan di hari kiamat."
Sebagian besar ulama menafsirkan bahwa Manusia dibangkitkan dari kubur saat menjelang peristiwa Yaumul Mahsyar. Ini sahih.
Dan Saya berpendapat adapun manusia yang dibangkitkan di hari kiamat, yakni menjelang peristiwa gerbang Yajuj Majuj dirobohkan.