Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Hal Janggal di Fase Invasi Kelima

6 Oktober 2022   11:15 Diperbarui: 6 Oktober 2022   14:11 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ratu Keadilan Jun (Dokpri - Kreasi Penulis)

Tampilan visual Hourglass lenyap dari langit.

Hari ini adalah hari dimana Fase Invasi Kelima. 

Dimana akan hadir kemunculan Monster Yrogg yang pertama kalinya.

Namun anehnya, sudah 6 jam setelah Hourglass lenyap dari pandangan Pahlawan Absolut, tidak terdengar suara riuh di luar wilayah teritorial Negara Surgawi.

"Aneh... Gerak-gerik Monster ini." Dave mempertanyakan fenomena ini.

"Sebaiknya kita laporkan keanehan ini kepada Ratu Jun." Timpal Jon.

***

"Rupanya begitu... Ini adalah perilaku monster yang tidak wajar. Apakah Monster kali ini mulai bermain taktik? Tidak seperti Monster Grogg yang agresif dan senang menyiksa korbannya sebelum membunuhnya?" Jun mulai berfikir.

TING!

Intuisi Jun menyala.

"Celaka! Ini adalah bencana! Segera kumpulkan Ksatria Elit untuk membentuk Regu Pengintai!" Firasat yang tak wajar jika tidak segera dilakukan tindakan bagi Ratu Jun.

***

Ksatria Elit, adalah Ksatria yang mampu melakukan kemampuan sabotase karena kemampuan indiviualis yang mengagumkan saat hendak melaksanakan misi Infiltrasi.

Kali ini Ujang, Adut, Yoro, dan Sona mendapati misi untuk menjadi Regu Pengintai.

***

"Saatnya kita berpencar mencari informasi!"

"Baik!"

Regu pengintai mulai berpencar secara individu.

***

Ujang mendengar ada suara tidak wajar dari sebuah gua.

"Aktivasi Ketajaman Indrawi!"

Tatapan mata Ujang dan Pendengarannya dapat menembus dinding-dinding gua.

Alangkah terkejutnya Ujang.

Matanya benar-benar terbelalak.

"Pemandangan mengerikan macam apa ini!"

***

Semua personal Regu Pengintai melaporkan detail informasi yang didapatkan di lapangan kepada para Petinggi Negeri Surgawi.

Dan kursi Meja Perundingan kini kembali diduduki oleh mereka.

...

...

...

"Mengerikan. Ini diluar batas nalar kita." Ris menyadari kejanggalan invasi kali ini.

"Pantas saja Monster baru kali ini tidak langsung melakukan serangan kepada Wilayah Teritori kita." Dasep semakin mengerti.

"Mereka menculik dan berencana menggunakan Manusia Non-Pahlawan Absolut untuk dijadikan tameng daging dan senjata yang dilemparkan kepada bangunan pertahanan Negeri Kita." Sera benar-benar heran.

"Apakah saat ini waktu tepat bagi kita untuk menyelamatkan para Non-Pahlawan Absolut?" Ris mempertanyakan.

"Tapi bukankah itu menyalahi Kehendak Konstelasi Agung seperti yang diramalkan oleh Arakkar saat kita dibangkitkan?" Dasep pun mulai bingung.

"Bagimana keputusanmu... Puan Ratu Jun?" Sera menanyakan keputusan Final sang Ratu.

"Ini benar-benar darurat. Walaupun Non-Pahlawan Absolut mendapati stigma buruk dimata seluruh Para Pahlawan Absolut. Tapi ini benar-benar melanggar batas kemanusiaan. Namun pada akhirnya Konstelasi Agung tetap pada kehendak-Nya untuk melenyapkan eksistensi Non-Pahlawan Absolut di muka bumi ini untuk menyambut Era Baru Dunia." Ratu Jun kemudian sejenak merenung. Begitupun Para Petinggi terlihat menunggu ucapan Sang Ratu.

...

...

...

"Tidak ada langkah lain, selain menyelamatkan mereka sebelum tiba waktunya monster-monster itu menggunakan Manusia Non-Pahlawan Absolut sebagai tameng daging dan senjata yang dilemparkan yang bisa melemahkan moral kita di medan perang." Lanjut Ratu Jun yang benar-benar serius akan hal ini.

"Artinya... sekarang adalah masa-masa penyelamatan Non-Pahlawan Absolut. Begitukah Puan Ratu?" Tanya Dasep menunggu perintah.

"Ya... Saatnya kita untuk menyusup ke persembunyian para monster. Artinya, siapapun Pahlawan Absolut yang siap dan menerima aksi heroik ini diperkenankan untuk melaksanakan misi Infiltrasi ini, sebelum hari penyerangan mereka tiba." Tegas Sang Ratu.

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 6 Oktober 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun