Selamat Pagi Sahabat Kompasianer dan Readers!
Misteri keberadaan Tembok Besi yang mengurung Yajuj Majuj hingga saat ini belum terungkap. Hanya Allah S.W.T yang mengetahui keberadaannya hingga kini.
Saya berspekulasi bahwa banyak para pembuat cerita Film yang bertemakan Perang melawan invasi dari bangsa perusak seakan-akan mengingatkan kita peristiwa perihal invasi Yajuj-Majuj di masa depan.
Dan film-film (baik yang animasi ataupun bukan) itu diantaranya:
Sepertinya saya tidak perlu mereview Film di atas satu persatu. Karena pasti sahabat pernah menontonnya, kalaupun belum, sudah banyak yang mengulas film ini.
Mari kita aktifkan Intuisi dan Insting kita!
Apakah jangan-jangan Film tersebut sebuah warning bagi manusia akan kehadiran Invasi Yajuj Majuj yang dikabarkan jumlahnya lebih banyak dibanding penduduk bumi dengan rasio 1:999 di masa depan?
Mungkin ini terdengar misteri untuk kita, namun ada baiknya kita mempelajarinya dari literatur religius seperti yang terkisahkan dalam keterangan Islami perihal akhir zaman, diantaranya:
Kemunculan Al-Masih Ad-Dajjal
Kemunculan tokoh antagonis paling utama dalam nubuah Baginda Rasul Muhammad S.A.W adalah terpisahkan golongan orang-orang beriman dengan orang-orang yang melekat pada dirinya kecintaan pada gemerlap dunia (kenikmatan dan materi) melebihi kecintaannya daripada cintanya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Utusan-Nya. Maka orang-orang beriman lebih cenderung menghindari kehadirannya menuju gunung-gunung dan juga bagi penduduk Jazirah Arab menuju Kota Mekah dan Madinah untuk mengungsi dari pengaruh jahatnya. Allah melindungi orang-orang yang menghindari kehadiran tokoh antagonis ini melalui Para Malaikat-Nya.
Second Coming of Isa
Saat pemimpin dan pasukan kaum muslimin di Jazirah Arab terdesak. Isa A.S. turun dari langit didampingi dua malaikat. Ini pertanda besar bahwa Al-Masih Ad-Dajjal sudah mendekat ajalnya.
Terbitnya Matahari dari Barat
Fenomena ini menggambarkan pintu taubat sudah ditutup. Kesadaran berketuhanan yang baru disadari manusia yang sudah lalai karena di masa lampau tidak pernah sedikitpun ada keimanan dan ketakwaan dirinya pada Tuhan Yang Maha Esa dan Utusan-Nya, kesadaran yang baru bangkit saat peristiwa ini sudah tidak lagi berguna.