Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya Harap Tulisan Ini Dapat Memberikan Kesembuhan

19 September 2022   05:30 Diperbarui: 19 September 2022   06:35 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesembuhan (Sumber: Freepik)

Membuat tulisan-tulisan tak bertanggungjawab perihal hal-hal ghaib dan mistis, kemudian disharekan kepada banyak orang melalui medsos. Dan banyak yang membaca tulisan tersebut. Pada akhirnya bisa menjadikan seorang yang menulis tulisan tersebut terjebak dan dimakan oleh kata-kata merugikan yang disebarkannya.

Tidak berfikir kritis atas tulisan-tulisan yang dibuat oleh orang-orang tidak bertanggungjawab. Langsung telan bulat. Akibatnya fatal. ia meyakini tulisan itu menjadi kebenaran untuk dirinya. Dan selalu berusaha mencari seorang yang sejalan dengan pemikiran kelirunya, untuk membenarkan apa yang ia pikirkan. Jika manusia sudah berada di level ketidaksadaran ini, maka sejatinya setan telah menguasai pikirannya, dan pikirannya mengendalikan dirinya.

Lantas apa saja hal-hal yang dapat membawakan kesembuhan bagi seorang yang sudah terlanjur pikirannya dikuasai setan dan iblis?

Berikan kenyamanan untuk sang anak yang terlanjur dalam kondisi ketidaksadaran. Jangan ada ucapan penghakiman yang menyakiti hati sang anak yang sakit. Biarkan sang anak berbicara tentang hal-hal yang ia yakini walaupun dinilai berbahaya dan menyesatkan tersebut oleh kedua orang tua dan orang-orang terdekat. Cukup jadi pendengar, biarkan sang anak untuk mengkritisi apa yang ia pikirkan dari lisan dan tulisan yang disampaikannya. 

Tapi kita jangan ikut-ikutan terpengaruh apa yang sang anak ucapkan dan tuliskan. Kuatkan mental, keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mohon perlindungan-Nya, dan mohon atas kekuatan-Nya. 

Agar sang anak bisa tunduk patuh kepada kedua orang tua yang membesarkannya dan orang-orang terdekat yang peduli kepadanya. Karena kalau sudah tidak ada kenyamanan bagi sang anak atas perlakuan kedua orang tua dan orang terdekatnya, sangat-sangat berbahaya. Akibatnya mencari pelarian dengan merokok untuk ketenangan. 

Yang sangat berbahaya jika sudah berbuat aksi kriminal dan kekerasan yang membahayakan orang sekitar akibat pikiran sang anak begitu dikuasai oleh bisikan dan godaan setan dan iblis.

Ajak sang anak untuk mengucapkan Nama Suci Tuhan, Tuhan itu satu, namun Nama Suci Tuhan itu sangat banyak. Jika Nama Suci Tuhan di Ajaran Islam saja ada 100 Nama Suci (Asmaul Husna) jika dalam Ajaran Sanatana Dharma yang umum disebut Hindu pun ada 1000 Nama Suci Tuhan. Karena dengan mengingat Nama Suci Tuhan, kesadaran sang Anak akan termurnikan secara berangsur-angsur. 

Berikan sang anak motivasi yang menyentuh hatinya agar makin mantap meyakini Nama Suci Tuhan Favoritenya dengan kisah Kebesaran Tuhan, dan Kemahakuasaan-Nya dari semua makhluk yang Dia ciptakan, termasuk yang mengganggu sang anak tersebut dalam pikirannya.

Ajak sang anak untuk berkreasi aktif, berkarya hal-hal bermanfaat untuk dirinya dan orang banyak. Agar tidak melamun, yang membuatnya bisikan-bisikan godaan setan yang semakin menguasai dirinya. 

Ajak sang anak belajar untuk fokus dan konsentrasi, latih dengan memberikan pertanyaan dan diskusi dua arah. Banyak kejadian sang anak yang mengalami sakit yang saya bahas ini, tatanan kata ucapannya masih tidak terstruktur dan tidak jelas arah pembicaraannya. Bicaranya terkesan ngawur dan berantakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun