Ah betapa cerahnya pagi ini Sahabat Kompasianer dan Reader terhormat.
Saya kembali menelusuri lembaran-lembaran masa lampau di masa saya di training Coach Ilmu Neurosemantic dalam kelas Leadership Inside-Out selama 3 hari secara tatap muka online aplikasi Zoom pada tanggal 11-13 Maret tahun 2022.
Saya merenungi kembali kata demi kata ilmu Neurosemantic yang saya jelajahi dan terkisah.
Menang di dalam, Menang di Kehidupan.
It's all about your game in life, bro, sis.
Kiat-kiat menang menaklukan apa yang ada dalam diri apa saja sahabat? Berikut triknya.
Tidak mengutuki pertemuan dan interaksi dengan sesama di masa lampau. Karena itu hanya akan menghancurkan dirimu di hari kemudian.
Perbanyak bersyukur, karena masa lalu adalah pembelajaran berharga untuk masa kini.
Setiap kritik yang diterima oleh kita, kita anggap sebagai wujud kepedulian sesama, selama kritikan tersebut aktual dan sarat kebermanfaatan (tidak menyesatkan).
Jika masa lampau dan sekarang dirasa apes mulu, bingkai fenomena hidup itu dengan penuh sifat humoris. Suatu saat kisah humoris kita akan membuat kita dikenang sebagai figur yang bersahaja.
Guru terbaik adalah pengalaman, dimana kita belajar dari kesalahan, karena dari kesalahan kita tahu apa dampak yang ditimbulkannya, yaitu kerugian.
Tidak memendam kebencian dalam pemikiran juga hati kita, karena suatu saat kita akan membenci kita sendiri, akibat kebencian yang kita tumpuk terus menerus.
Belajar untuk menerima kebenaran yang sarat kebermanfaatan dan menyelamatkan, walau itu pahit dan menyakitkan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!