Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Makna: Ciri Ketidakadilan

25 Agustus 2022   17:05 Diperbarui: 25 Agustus 2022   17:09 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat sore sahabat Kompasianer dan Readers~ Ingin rasanya diriku membuat puisi. Eheheheh~

Selamat menikmati!

Ketidakadilan...
Yang menghampiri diri mereka...
Disebabkan...
Ketidakadilan yang mereka perbuat...
Kepada sesama...

Keadilan...
Yang menjemput diri mereka...
Disebabkan...
Keadilan yang mereka perbuat...
Kepada sesama...

Ketidakadilan...
Artinya...
Tidak menempatkan suatu hal...
Pada yang hak...
Pada tempatnya...

Membiarkan...
Seorang yang bukan ahlinya...
Tetap menjalankan...
Profesinya...
Namun tak ada kemampuan...
Dalam dirinya...
Maka tunggulah...
Kehancuran...
Bagi sekitarnya...

Ketidakadilan...
Cirinya...
Menukar yang hak...
Dengan bukan hak...
Menukar yang benar...
Dengan kesesatan...
Mengaku benar...
Padahal menyesatkan...
Tipu menipu cirinya...
yang paling utama...

Maka kalau sudah....
Dibiasakan...
Menipu sesama...
Dapat dipastikan...
Hidupnya tak pernah...
Bahagia...
Bahkan...
Cenderung perbuat...
Yang dibencinya...
Agar tidak...
Bahagia...

Maka...
Binasakanlah...
Sifat Dusta...
Diantara kita...
Agar Ketidakadilan...
Tidak meraja...

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 25 Agustus 2022.

Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never die!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun