Selamat siang kompasianer dan readers~ Selamat membaca puisi karya saya yang sejenak terpikirkan~ Hehehehe!
Alkisah seorang pemuda membaca lembaran kisah. Tentang orang-orang yang haus pengakuan. Ngeri sungguh balasan yang nampak bagi mereka. Maka ia jadikan puisi dalam sebuah lembaran.
Mengejar pengakuan...
Yang didapat adalah...
Hanyalah angkara murka...
Api dengki meraja...
Seorang yang haus pengakuan...
Dari sesamanya...
Bahkan ingin diakui oleh Tuhan...
Sebagai hamba terbaik-Nya...
Namun tiada ketulusan darinya...
Bagai kejar berhala...
Suatu saat kan binasa...
Dan binasalah ia selamanya...
Dalam kesia-siaan...
Mengapa?
Karena pengabdiannya...
Kepalsuan belaka...
Hanya harap yang fana...
Yang kelak...
Diminta pertanggungjawabnya...
Termenunglah sang pemuda. Apa selama ini yang sebenarnya ia kejar? Pengakuan-Nya atau Ridha-Nya?
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 23 Agustus 2022.
Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never die!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H