Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn (1)

4 Agustus 2022   17:15 Diperbarui: 4 Agustus 2022   20:15 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsep STIFIn (Sumber: stifinjakarta.com)

Selamat sore sahabat Kompasianer dan Readers~ Sudah lama tidak mengangkat tema Humaniora... Hehehehehe~

Baik saya akan memaparkan per bagian tema yang mengangkat Kecerdasan berdasar Konsep STIFIn (Sensing, Thinking, Intuition, Feeling dan Instinct) menurut Yth. Bapak Farid Poniman selaku Penemu Konsep STIFIn, dan kemudian saya racik pengetahuan beliau berdasarkan gaya analisis saya pribadi ya hihiy~

Saya mengamati keilmuan ini ada faktor-faktor yang mempengaruhi dominasi kecerdasan manusia, diantaranya:

  • 20% Faktor Genetik.
  • 80% Faktor Lingkungan.

Sudut Pandang Konsep STIFIn memaparkan:

  • Biasanya Faktor lingkungan memberikan dampak kondisi fenotif, yakni kondisi seseorang saat itu juga yang mempengaruhi hasil tes kecerdasan berupa kuisioner yang kadang tidak menunjukkan repersentasi kecerdasan kita. Ada kecenderungan memanipulasi jawaban kuisioner kecerdasan. Akibatnya sering terjadi perubahan saat mengulang mengisi kuisioner kecerdasan.
  • Sementara Konsep Kecerdasan STIFIn hanya melihat aspek hereditas dari genetik melalui sidik jari tangan (kanan dan kiri) untuk mendeteksi Kecerdasan paling dominan. Biasanya Para Promotor STIFIn menawarkan jasa untuk menfasilitas klien mengetahui potensi kecerdasannya yang paling dominan.

Ada 5 Jenis Kecerdasan dalam Tubuh Jasmani manusia berdasar Konsep STIFIn yaitu:

  • Sensing: Kepekaan 5 Inderawi - Daya Tahan Memori
  • Thinking: Kepekaan Kognitif - Analitis
  • Intution: Kepekaan Indera Ke 6 - Kreasi dan Inovasi
  • Feeling: Kepekaan Nurani - Emosi
  • Instinct: Kepekaan Naluri - Daya Survive

Dari 5 Kecerdasan tersebut, biasanya salah satu menjadi yang paling dominan dan menjadi pemimpin menggerakan kecerdasan lainnya:

Misal: Berdasar tes genetik STIFIn, saya didominasi kecerdasan Feeling, maka Sensing, Thinking, Intuition dan Instinct mengikuti kecerdasan dominan saya (Feeling).

Adapun Bahasa Kasih yang biasa dipergunakan setiap insan manusia dalam mengungkapkan hasrat terdalam bagi dirinya. Diantaranya:

  • Seorang Sensing cenderung mencintai dan menikmati hadiah berupa materi, seperti barang dan uang yang diberikan seorang padanya.
  • Seorang Thinking cenderung mencintai dan menikmati hadiah berupa pelayanan tulus yang diberikan seseorang padanya.
  • Seorang Intuiting cenderung mencintai dan menikmati hadiah berupa kata-kata bermakna yang seorang berikan padanya.
  • Seorang Feeling cenderung mencintai dan menikmati hadiah berupa sentuhan emosi yang positif dan hubungan penuh welas asih yang seorang berikan padanya.
  • Seorang Instinct cenderung mencintai dan menikmati hadiah berupa waktu berkualitas diberikan kepadanya untuk berkontribusi dan berkarya.

Dan terakhir pada partisi kali ini, jenis komunikasi paling dominan dalam konsep STIFin adalah sebagai berikut:

  • Seorang Sensing cenderung menyenangi komunikasi yang detail dan disertakan contoh.
  • Seorang Thinking cenderung menyenangi komunikasi yang didapati hubungan kasualitas/sebab-akibat dan juga sangat menyenangi humor.
  • Seorang Intuiting cenderung menyenangi komunikasi yang didapati analogi/perumpamaan dan ide-ide baru (gemar hal-hal berbau filsafat).
  • Seorang Feeling cenderung menyenangi komunikasi yang didapati cerita, puisi dan kata-kata bermakna (gemar hal-hal berbau seni dan sastra yang penuh makna).
  • Seorang Instinct cenderung menyenangi komunikasi yang didapati hikmah dan akronim yang menyejukkan pandangan (gemar pada hal-hal religius).

Demikian Part 1 dari Tulisan Optimalisasi Kecerdasan Berdasar Konsep STIFIn, nantikan part berikutnya yaah!

Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun