Kisah Resi Narada mengajarkan akan pentingnya hal ini. Segala rasa cemas, takut, dan gelisah bisa sirna karena bukti cinta kita kepada Tuhan dengan perwujudan ketakwaan kita yang tak pernah goyah.
Maka barangsiapa tidak menaati perintah-Nya, dan selalu mendekati bahkan melanggar larangan-Nya walau ia mengaku yakin dan beriman kepada Tuhan hanya dari lisan dan tulisannya saja, adalah bentuk dari sifat kemunafikan. Kemunafikan adalah perbuatan Dosa. Perbuatan Dosa adalah perbuatan yang dibenci Tuhan. Maka siapkah kita dibenci oleh-Nya? Dan siap dengan segala derita dan sengsara atas segala bentuk perbuatan kita yang dibenci oleh-Nya?
Orang Bijak meyakini Tuhan itu satu, namun menyebutnya dengan Banyak Nama.
Setiap nama suci Tuhan memiliki arti dan potensi tersendiri. Maka orang bijak mengetahui ada banyak nama yang ada di setiap Sastra Agama dan berbagai Kitab Suci, yang mana begitu melimpahnya nama-nama Suci Tuhan sebagai bentuk Kemahakuasaan-Nya.
Menjadi Pribadi yang sudah dimurnikan Kesadarannya, berbuat penuh kebaikan yang tulus adalah perbuatan yang dicintai seorang hamba yang sudah diberkati-Nya.
Kalau Tuhan sudah Ridha padanya, dan memurnikan kesadaran hamba tercintaNya. Bukan hal yang sulit untuk membuat hamba tercintaNya hidup dalam keberlimpahan dan penuh kesuksesan, karena kebaikan hati yang ia praktikkan sebagai bentuk kontribusi nyata bagi masyarakat, alam dan kehidupan.
Demikianlah kisah ini dan pelajaran yang dapat dipetik. Kembali kepada judul:
Ingin Dunia Berubah Dipenuhi Kebaikan? Kumandangkanlah Nama Suci Tuhan dan Taatilah Dia.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 25 Juli 2022.
Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never Die!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H