Lantas bagaimana cara mendeteksi generasi muda yang sudah terlanjur dirusak oleh para propagandist?
ROKOK!
Yah Rokok adalah suatu indikasi generasi muda sudah menyentuh gerbang ketidaksadaran.
Ada dua kategori Perokok yang bisa kita lihat melalui fenomena masyarakat:
- Seorang Perokok adalah seorang pekerja keras, gemar berolahraga, dan aktivitas fisiknya padat. Kita tidak perlu khawatir dengan generasi muda maupun tua yang berperilaku demikian. Karena kesadarannya masih terjaga dengan keseimbangan mental dan fisik.
- Seorang Perokok yang malas olahraga, tidak disibukkan dengan aktivitas yang padat, dan bukan seorang pekerja keras. Ini patut diwaspadai, karena gerbang hedonistik-materialistik terbuka lebar untuknya. Akibatnya ketidaksadaran sangat melekat pada generasi muda maupun tua yang berperilaku demikian.
- Seorang Perokok yang mengaku dirinya adalah Guru Spiritual. Hati-hati sahabat, karena Guru Spiritual yang murni hidup dalam kesucian terbebas dalam hal kenikmatan candu dan tidak bergantung pada materi yang sementara. Guru Spiritual yang murni mendedikasikan hidupnya dengan berbagai pengekangan inderawi atau tirakat, agar dirinya tidak terikat dengan kenikmatan duniawi yang sesaat dan materialisme yang mengikatnya pada permasalahan. Anda bisa menilai sendiri keampuhan dan ketajaman wawasan ruhani Guru Spiritual yang tidak merokok atau yang merokok. Apakah ada yang menyimpang atau tidak?
Itulah hasil pengamatan jeli saya perihal Agenda yang Merusak Sebuah Bangsa dan Negara. Kita harus menyikapinya dengan bijak dan tidak semena-mena berlaku judgemental pada beliau saudara kita yang jatuh menjadi korban agenda busuk propagandist tersebut. Ajaklah dengan ajakan persuasif yang menyentuh hati, agar kita semua kembali kejalan yang di-Ridhai Tuhan Yang Maha Esa, selalu dalam kesadaran yang terjaga, melaksanakan peribadatan dengan kesungguhan hati, pikiran dan tekad yang menyatu dalam satu kesadaran.
Mari berpartisipasi dalam gerakan pemulihan kesadaran Bangsa dan Negeri. Karena jika bangsa dan negeri kita di penuhi oleh ketidaksadaran, maka degradasi moralitas merajalela ditandai aksi kriminalitas terjadi dimana-mana, Wabah penyakit semakin merebak, bencana alam makin menjadi-jadi. Itu sudah mekanisme hukum alam, untuk menyadarkan manusia yang masih ada harapan untuk melanjutkan peradaban.
Apa mau bangsa dan negeri kita hancur seperti yang diharapkan para Propagandist?
Saya kembalikan kepada kesadaran masing-masing generasi.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 15 Juli 2022.
Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never Die!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H