Selamat pagi sahabat Kompasianer dan Readers~ Saya ingin kembali membahas neurosemantic heheheh!
Salah makna, bisa jadi masalah. Wah benarkah demikian?
Saya ambil contoh kasus dalam perjalanan anda, tiba-tiba saat anda berjalan kaki di sebuah jalan ada seorang yang tiba-tiba seolah-olah memaki anda, kira-kira ekspresinya dan ucapan yang terlontar seperti ini.
Lantas bagaimana respon anda? Frame of Mind apakah yang anda gunakan untuk memaknai peristiwa ini?
Apakah memaknai ini dengan Frame of Humor? Sepertinya tidak mungkin deh, karena dia bukan seorang yang akrab dengan anda, dan andapun tidak mengenalinya.
Apakah anda langsung Jump into Conclusion, menjudge seorang ini tidak sopan dan harus diberi pelajaran dengan menghajarnya dengan kepalan tinju anda? Waduh... bisa jadi masalah kalau begini...
Lantas bagaimana untuk menghadapi situasi kurang mengenakkan hati seperti ini sahabat?
Kita harus menyelidiki Frame of Mind apa yang ia gunakan, karena beda Konteks, beda Makna, dengan tidak menggunakan asumsi dan prasangka kita sendiri. Kita harus memahami apa yang dipikirkan orang lain, dengan behavior orang yang seperti itu.
Manusia itu selalu terbatas dalam melihat sesuatu, hanya yang tampak saja. Karena panca indera kita juga sangat terbatas kemampuannya untuk mengenali suatu kebenaran.