Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Terima Kasih Atas Doanya, Kompasianer dan Readers!

8 Juli 2022   04:00 Diperbarui: 8 Juli 2022   05:21 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat berjumpa kembali sahabat Kompasianer dan Readers! Saya ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada sahabat semua atas doa yang diberikan dan juga dukungan.

Selama ini saya mengidap kebiasan merusak diri, seperti memelintir rambut kepala hingga rontok selama saya melakukan aktivitas biasa, seperti saat sedang membaca artikel sahabat, membaca dan mengecek kesalahan artikel sendiri, hal-hal lainnya di depan layar komputer, juga lainnya saat sedang fokus, kecuali saat berkendara karena pakai helm.

Kebiasaan buruk kedua adalah kaki saya tidak bisa dikontrol, selalu jalan-jalan sendiri di ruangan rumah, seperti orang linglung plus tangan saya memelintir rambut. Benar-benar terlihat seperti orang yang gelisah dan stress memikirkan banyak hal.

Namun setelah saya posting artikel tentang kisah mengharukan orang-orang terdekat saya yang memulihkan kesadaran saya kembali. Alhamdulillah berkat respon doa dan dukungan yang tulus dari kompasianer, dan besar kemungkinan sahabat readers pun turut mendoakan kepulihan saya. Kini kebiasaan buruk itu dengan sendirinya berhenti dan menghilang.

Baca juga: Adinda Sang Penjaga

Saya bersyukur kepada Allah S.W.T. karena atas petunjukNya ini adalah jalan kesembuhan saya. Saya dipertemukan dengan orang-orang peduli dan penuh kelembutan hati seperti sahabat.

Menulis adalah bagian dari healing yang efektif dan murah.

Bagi saya kekuatan kata-kata positif yang tertulis itu sangat ampuh menembus qalbu. Apabila sudah menembus qalbu dan menyentuh emosi perasaan, saya berasumsi itulah yang mengantarkan kita pada keberuntungan, kesembuhan bahkan keselamatan.

Sebagai mana yang pernah saya tulis:

The Power of Word can Change The World. But Your Highest Power is changing your Personality to be The Magnificient.

Terima kasih atas kebaikan, keramahan, kebijaksanaan sahabat semua selama ini. Saya bersyukur bahwa dengan menulis pun dapat memberikan kesembuhan bagi seorang yang dipenuhi ketidaksadaran dan kurangnya pengendalian diri.

Derma cintaku untuk sahabat semua.

Kebahagiaan tertinggi diriku, adalah melihat dirimu semua dalam keadaan Berbahagia, Sejahtera, Damai dan Penuh Keselamatan yang terjaga.

Salam hangat dan sehat selalu semuanya.

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 8 Juli 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun