Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ayahanda Paling Tabah

4 Juli 2022   04:00 Diperbarui: 4 Juli 2022   08:33 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat berjumpa kembali sahabat kompasianer dan readers! Satu hari terlewat dan kita berjumpa lagi tentang kisah-kisah seorang terdekat dengan diri ini. Hehehehe~

Saya ingin berbagi cerita yang bikin hati diobok-obok. Ini tentang kisah ayahanda yang paling tabah di mata saya pribadi. Gimana penasaran mau baca?

Oke kalau hati sudah siap. Mari kita baca kisahnya~

***

Saat saya dan adik saya masih kecil balita. Ayah membangun sebuah masjid kecil di kediaman kami. Tetangga riuh menyambut derma ayah saya, namun ada juga yang tidak senang dengan kemajuan ayahanda. 

Ayah kemudian membangun sebuah akses jalan untuk penduduk kediaman kami, tapi ada saja yang nyinyir tidak senang berujar, "Ah paling jalan buat anda saja, anda kan enak punya motor." Tapi Ayahanda hanya terdiam, dan berbisik di hatinya... Suatu saat anak cucu mu dan penduduk ini akan memiliki motor dan menikmati jalan yang saya buat."

Hari demi hari saya dan adik bertumbuh besar, saya seorang anak SD dan adik perempuan saya anak TK. Kami dibesarkan Ibunda dan Ayahanda dengan penuh kasih. Keluarga kami dikenal sebagai keluarga yang ramah, dan dermawan.

Namun tidak jarang ada yang memanfaatkan kebaikan ayahanda saat itu. Ayahanda yang dikenal seorang yang baik tidak mempermasalahkannya, selama ia bermanfaat bagi orang banyak. Beliau begitu visioner, suatu saat penduduk kediaman kami pasti akan berubah sikapnya menjadi seorang yang baik, seiring berjalannya waktu. Dan beliau semua akan menyadari memanfaatkan kebaikan seorang itu bukanlah perbuatan bijak.

***

Adik perempuan saya yang masih TK tiba-tiba menjerit kesakitan di rumah. Ia mengalami rasa sakit yang parah. Ayahanda segera menggendongnya. Beliau mengamati ada yang aneh dengan tubuh adinda. Ayahanda segera membawa adinda ke rumah sakit, dan dibawa ke UGD.

Dokter yang menganalisis, ini bukan penyakit biasa, banyak keganjilan pada tubuh adinda. Adinda mengeluarkan darah pada lubang dibawahnya. Juga terdapat benjolan yang bergerak gerak di kepala adinda seperti benjolan hidup. Adinda sangat menderita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun