Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ayahanda Paling Tabah

4 Juli 2022   04:00 Diperbarui: 4 Juli 2022   08:33 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : Freepik

Namun ayah selamat. Dan menjemput sang paranormal ke kediaman keluarga kami.

Sang Paranormal berusaha menyembuhkan saya, namun beliau malah muntah darah. Beliau menyatakan tak sanggup menyembuhkan saya.

Ayahanda tak menyerah, kegigihan ayahanda membuat rekan kerja yang selama ini merasakan kebaikan ayahanda menjadi simpati.

Kawan Ayahanda turut berjuang memperjuangkan kesembuhan saya.

Hingga suatu ketika, ada diantara sahabatnya berkata, "Suatu saat anak ini dapat menemukan jalan kesembuhannya, dan Ibunya-lah yang kelak menjadi gerbang kesembuhan ananda."

Kisah ini dibahas di: Kasih Tulus Ibunda kepada Penipu

***

Ketabahan Ayahanda mempertahankan keutuhan keluarga, menjadi penyelamat saya. Untaian doa yang dimunajatkannya semuanya telah dikabulkan. Kini Ayahanda menikmati masa-masa pensiun penuh kedamaian, bangga melihat saya bisa berkarya walau saya harus rela berdiam di rumah bersama Ayahanda dan Ibunda. Menemani beliau satu rumah, dan membahagiakan beliau dengan karya-karya saya.

Ayah tetaplah puas dan tersenyum. Baginya... kesehatan Saya dan Adinda adalah kebahagiaan tertinggi.

Ketabahan dan Semangat Ayahanda yang terjaga. Membuat Allah menjaga kami berdua (Saya dan Adinda). Saya berdoa semoga Allah Ridha. Agar saya bisa membuat Ayahanda tetap tersenyum melihat saya dan adinda mampu berkarya demi agama, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Aamiin YRA.

Izinkan Saya menuliskan Puisi Akrostik sebagai penutup kisah ini.

Ayahanda... cinta bhaktiku untukmu selalu
Yang kurasa engkau telah berjuang dari dulu
Ananda melihat besar juangmu, muara hingga hulu
Hari dimana engkau tangisi kejatuhanku dahulu
Atasi semua duka melanda hingga berlalu
Nestapa sirna kau pelita gulita masa lalu
Derita hancur tinggallah bahagia, ku elu
Allah niscaya muliakanmu... selalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun