Saya sendiri melarang kedua orang tua saya untuk makan daging sapi. Saya mengobservasi kedua orangtua saya semenjak berhenti mengkonsumsi daging sapi, beliau tidak dirundung permasalahan, dan hidup beliau berdua terjaga dalam kedamaian tanpa persoalan hidup dan masalah yang signifikan. Dan semenjak beliau berdua berhenti makan daging sapi, beliau berdua begitu penuh kelembutan hati dan menjadi seorang penyayang kepada makhluk apapun yang ada di lingkungan rumah saya.
Saya meneliti, lingkungan tetangga yang senang mengkonsumsi daging sapi sebagai kebutuhan, memiliki berbagai permasalahan mengerikan dan frekuensi permasalahan hidupnya sangat tinggi. Hingga saya menemukan fenomena unik bagi para pemakan daging sapi:
- Jika seorang yang memakan daging sapi sebagai kebutuhan utama itu orang baik. Maka ia memancarkan energi dan aura yang membuatnya menjadi sasaran orang-orang jahat sebagai target kejahatannya.
- Jika seorang yang memakan daging sapi sebagai kebutuhan utama itu orang jahat. Maka kadar kejahatannya meningkat berkali-kali lipat.
Sayapun melakukan pendekatan statistika antar hubungan Konsumsi Daging Sapi setiap Daerah dan tingkat kriminalitas, dan hasilnya sangat relevan dengan hasil analisis diatas.
Jawa Timur merupakan Konsumen tertinggi Daging Sapi, dan Kalimantan Utara serta Maluku Utara menduduki posisi Konsumen Daging Sapi paling rendah.
Jawa Timur menduduki posisi ranking ke-3, dalam kriminalitas yang dilaporkan. Sementara Kalimantan Utara dan Maluku Utara berada di posisi terendah.