Spiritual yang menjadi kekuatan besar Mendukung secara spiritual kepada Negara-Negara Islam yang memiliki potensi melakukan peperangan besar (Malhamah Al-Kubra) dengan hegemoni para pengikut Meshiha Deghala sang Tokoh Antagonis akhir zaman dalam waktu dekat.
Nusantara dalam waktu dekat amatlah dibutuhkan perannya sebagai pemerkasa gerakanSebagaimana bunyi Al Hadits:
“Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian (kalian perangi) Persia sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Ruum sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Dajjal sehingga Allah menangkan kalian atasnya.” (HR Muslim).
Peristiwa yang terjadi di Bumi Palestina saat ini dan Bumi Ukraina, menunjukkan sikap Negeri Barat dan Adikuasa tebang pilih dalam masalah kemanusiaan demi hegemoni politiknya.
Rian mengenal mayoritas masyarakat negeri barat dan negeri kuasa begitu materialistik dan hedonistik. Bagaimana tidak? Pesan Pribadi Rian di Instagram dipenuhi Chat dari beliau semua yang bersifat mengajak untuk mengeruk keuntungan materialistik secara instan melalui Trading dan Investasi Forex, juga segolongan wanita yang gemar mengirimkan foto ekplisit mereka kepada Rian, sangat mengerikan.
Masih untung rasionalitas akal Rian masih dipergunakan, dan Rian tidak terjebak dengan konten-konten "menyimpang" mereka berikan sebagai upaya flexing memikat Rian dalam candu dengan berhubungan penuh keterikatan materialistik dan hedonistik dengan mereka mereka semua.
Nusantara tidak perlu terlibat perang fisik jika benar-benar tidak ada urgensinya dan bertentangan dengan Prinsip Konstitusi, melainkan Nusantara berperan terlibat perang secara spiritual.
Dengan Energy Keruhanian yang kita miliki dari segala hasil peribadatan tulus kita kepada Tuhan Yang Maha Perkasa, kita mampu membantu saudara kita yang sedang berperang fisik melawan bangsa-bangsa imperialis-materialis-hedonis yang berupaya membuat kita terjebak dalam derita dan sengsara berkepanjangan seperti yang dialami para leluhur kita di era penjajahan dan kolonialisme.
Apakah kita mau merasakan penderitaan dan kesengsaraan itu kembali? Bangsa Nusantara memiliki kelebihan dalam semangat spiritualisme, yakni mau hidup penuh kesederhanaan, mau "merih" kalau kata bahasa sundanya (artinya mau hidup perih) demi membayar cita dan asa yang luhur.
Saat Negeri-Negeri Barat dan Adikuasa terdesak karena kekalahan yang menimpanya, pastilah sosok antagonis (Meshiha Deghala) akan hadir membantu mereka, dan memikat orang-orang yang hedonis dan materialis yang tersebar dimuka bumi melalui kemampuan istidrajnya yaitu kemampuan manipulasi alam dan manipulasi pikiran.
Negeri yang tidak mau bersekutu dengan sosok antagonis tersebut dibuat alam kehidupannya begitu gersang, sementara yang bersekutu dengannya dibuat melimpah akan kekayaan alam dan kesuburan, tapi ini hanyalah sementara.
Juga orang-orang arogan yang tidak mau tunduk pada perintah pemimpin negerinya, tidak mau mengungsi ke gunung-gunung juga ke tanah Mekah dan Madinah seperti yang dijanjikan Sabda Rasul tentang kisah kemunculan tokoh antagonis akhir zaman tersebut. Dimana mereka bersikukuh tinggal diam diperkotaan karena alasan materialistik dan hedonistik, akan dijemput sang antagonis untuk dijadikan pengikutnya melalui kekuatan manipulasi pikiran dengan syuhbat-syuhbat yang mengguncang keimanan.
Berikut keterangan Al-Hadits penguat keterangan diatas:
“Tiada suatu Negeri-pun melainkan akan diinjak oleh Dajjal, kecuali hanya Mekah dan Madinah yang tidak. Tiada suatu lorong-pun dari lorong-lorong mekah dan madinah itu, melainkan di situ ada para malaikat yang berbaris rapat untuk melindunginya. Kemudian Dajjal itu turun-lah di suatu tanah yang berpasir (di luar madinah) lalu kota madinah bergoncanglah sebanyak tiga goncangan dari goncangan-goncangan itu Allah mengeluarkan setiap orang kafir dan munafik dari mekah dan madinah.” (HR. Muslim).
Sungguh orang-orang saat Dajjal keluar nanti akan melarikan diri menghindar darinya, sampai ke gunung-gunung.” (HR Muslim)
Siapkah dan sanggupkah kita menghadapi era fitnah akhir zaman yang kian mendekat? Maka persiapkanlah segera, dengan memperkuat pondasi keyakinan kita kepada Tuhan Yang Maha Perkasa, bersama-sama kita berjuang beribadah, mengingat kebesaran Tuhan kapanpun dan dimanapun, dan berpuasa Daud untuk ketahanan fisik dan spiritual.
Sebagaimana sayapun mengaplikasikannya dengan ikrar berpuasa Daud seumur hidup, guna persiapan sebelum kedatangan tokoh antagonis akhir zaman yang kelak menghebohkan jagad raya ini.
Jadikan Peribadatan di Bulan Suci Ramadhan ini sebagai bekal kita, di bulan selanjutnya guna persiapan kelak menghadapi masa-masa krisis berkepanjangan yang masih menghantui alam dunia ini.
Tertanda.
Rian.
16 April 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H