Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Protagonis Bumi Nusantara

6 April 2022   13:00 Diperbarui: 6 April 2022   13:03 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: kumparan.com

Kemunculan Balarama.

Tahun 2xxx. Kekacauan melanda seluruh dunia, krisis berkepanjangan terjadi dimana-mana.

Bumi Nusantara paling terdampak. Segala krisis yang melanda negeri, dijadikan alasan orang orang berwatak siluman (yang manipulatif) menggerakan sejumlah massa yang tak asing disebut people power. Orang-orang yang sudah tidak insyaf akan dirinya, menjadi diperbudak oleh para inisator people power yakni para siluman. Suara-suara lantang diteriakan untuk mengkudeta pemerintahan yang sah, yang dinilai tak berdaya mengatasi kemelaratan bangsa yang sudah terkoyak-koyak jiwa raganya.

Balarama... Sang pemuda usia 30 tahun, belum menikah, ia bersumpah agar menjadi penyelamat bumi Nusantara, melalui karya-karya tulisnya yang menggugah orang-orang pilihan bangsa agar bangkit semangat jiwa raganya, menjadikan bangsa yang cerdas dan berkarakter. Hingga suatu hari, agen-agen rahasia pemerintah bumi Nusantara mendapatkan perintah dari Presiden, bahwa ini adalah saat yang tepat untuk Balarama menunjukkan kepiawaiannya sebagai Sang Protagonis Bangsa dari kemelut yang meraja.

Balarama dijemput mobil mewah berkelas, menuju Jakarta. Sesampai di Jakarta, seluruh awak media meliputnya, dan seluruh bangsa menatapnya dengan harapan besar.

"Kumpulkan para pemberontak itu dihadapanku! Beraninya main keroyokan di saat situasi genting saat ini melanda negeri! Daripada main keroyok fisik tak dibenarkan hukum, mari bersumpah siapa yang salah dan siapa yang benar dimata Alam Raya ini. Kita akan menyaksikan laknat akan ditimpakan pada siapa apakah padaku seorang diri yang membenarkan tindakan pemerintah atau kalian yang menjadi pemberontak bangsa!"

Demonstrasi besar-besaran yang ada di Jakarta semua merinding mendengar ucapan Balarama, termasuk sang siluman yang memprovokasi dan mengagendakan demo berjilid-jilid yang menciptakan suasana keruh di jalanan publik. Bagaimana tidak, awan hitam mulai berkumpul diatas kepala para pendemo. 

Kilatan-kilatan petir mulai menyambar. Hujan badai membuat para pendemo berteriak ketakutan. Sementara Pemerintah sudah berkoordinasi dengan penduduk setempat sebelum sumpah mubahalah Balarama diucapkan, semua dievakuasi menuju lokasi aman. Para pendemo ditelan oleh air banjir yang dahsyat, tak tertolong.

Sementara itu sang siluman provokator nampak selamat. Setelah mayat-mayat pendemo berserakan. Petugas negara menggiring sang siluman untuk berhadapan dengan Balarama.

"Inikah yang kau maksud penyelamatan wahai siluman?" Murka Balarama.

Terdiamlah sang siluman.

"Semua menyaksikan tindakan kalian tidak dibenarkan oleh alam! Sekarang apa kesaksian dan sanggahanmu dihadapanku wahai siluman!"

Sang siluman tetap terdiam. Dan ia mengatakan dalam hatinya. "Celakalah aku!"

"Selamanya engkau akan menjadi gelandangan politik bangsa ini, kehinaan bagimu dan laknat seluruh alam untukmu provokator bangsa!"

Sang Siluman berkata pada Balarama, "Lebih baik cabut nyawaku dari pada aku menderita dalam kehinaan! Ampuni aku!"

"Jika itu maumu... akan disegerakan..."

Sang Siluman pun dilepaskan dari hadapan Balarama. Seluruh media bangsa dan dunia gemetar meliput tayangan ini. Dan dukungan bagi Balarama untuk menjadi pemimpin bangsa mengalir deras. Kekuatan viral yang menggila. Karya-karya tulis penuh pengetahuan dari Balarama menjadi topik hangat bangsa. Semua rakyat menjadi paham niat dan kesungguhan hati yang mulia dari Balarama.

Nusantara melahirkan pemimpin baru. Yakni Balarama. Sang Pemimpin yang mudah naik darah, namun berjiwa pemaaf dan mudah sekali memaafkan lawan-lawan politiknya. Balarama pun dilantik menjadi Presiden Nusantara yang berikutnya. Dan ia mulai merombak sistem pemerintahan bangsa. 

Eksekutif memang dipimpin oleh Presiden, namun ia menyatakan Tugas Presiden adalah Fasilitator Bangsa dan bertanggungjawab penuh pada perkembangan pengetahuan Rohani dan pembentukan karakter anak-anak bangsa. Maka ditunjuklah Perdana Menteri yang bertanggungjawab pada Fasilitas Publik dan hal-hal yang menunjang kemajuan materialis dan pelayanan publik dibantu para Menteri.

Majelis dan Dewan Perwakilan Rakyat diisi oleh orang-orang yang bonafide dan seorang guru kehidupan yang piawai berpengetahuan. Sementara Yudikatif mulai belajar hukum sebab-akibat dan pelajaran tentang hukum alam, agar mencipta hukum yang harmonis dengan alam.

Balarama mengadakan kebijakan Hukum yang tidak boleh dilanggar. Yaitu:

1. Tidak Boleh Membunuh Sapi (baik jantan maupun betina) untuk alasan apapun, karena Al-Quran memuliakannya sebagai judul surah Al-Baqarah. Dan Bangsa wajib memuliakan Sapi dan memperlakukannya dengan penuh hormat dan penuh kasih karena produk susu yang mencerdaskan kerohanian umat manusia. Dan tidak boleh menjagal hewan kurban dengan semena-mena tanpa didasari ilmu untuk mengetahui kerelaan hewan yang mau disempurnakan ruhaninya melalui tradisi kurban yang kini dirayakan setiap waktu.

2. Perlindungan bagi Wanita. Wanita dibebaskan dari segala bentuk penderitaan badan dan kesengsaraan jiwa. Dalam bidang kesehatan Wanita menjadi prioritas.

3. Perlindungan bagi Anak-Anak dan kewajiban membina karakter Anak bangsa dan berpengetahuan Rohani.

4. Perlindungan bagi Lansia, jangan sampai masa tuanya penuh kekhawatiran akan kehidupan setelah kematian, perlu dibina sehingga terbebas dari segala rasa cemas.

5. Perlindungan bagi Guru Kerohanian yang bonafide, jangan sampai beliau diterlantarakan dan diperlakukan semena-mena. 

6. Masyarakat jangan sampai jatuh dan merosot mentalitas dan kesadarannya hingga berperilaku seperti hewan. Perlu pembinaan dari semua pihak yang memiliki wewenang dan berkesadaran murni.

Reaksi Alam Bumi Nusantara yang Dijanjikan Tuhan

Setelah kebijakan Hukum tersebut Alam bumi nusantara menjadi penuh keberkahan dan keberlimpahan. Rakyat semua senang, bahagia, dan gembira. Tidak ada yang namanya krisis berkepanjangan di bumi Nusantara. Semua hormat pada Balarama. Namun Balarama tetaplah hidup penuh kesederhanaan. Sumpahnya, "Biar aku melarat, selama rakyat makmur dan penuh keberlimpahan."Inilah tirakat berkehidupan Balarama.

Disaat Rakyat memiliki bangunan megah dan mewah. Balarama tinggal disebuah rumah yang minimalis, bersama istrinya yang terkasih. Disaat Rakyat makan makanan mewah dari olahan nabati dan daging hewan kurban yang diolah menjadi makanan lezat. Balarama hanya memakan nasi, dilengkapi sepotong tahu dan tempe dengan saus tomat dan mayonese yang paling sederhana. Disaat Rakyat berkendara dengan kendaraannya yang megah dan berkelas. Balarama rela menaiki angkutan umum, dan para penumpang yang menyaksikan harus rela menahan air mata tangis bahagia melihat kesederhanaan sang Presiden, yang berusaha merakyat bukan sekadar pencitraan. Menaiki angkutan umum adalah salah satu kebijakannya agar dapat mengetahui keluh kesah rakyat yang ingin menuangkan segala aspirasinya, daripada harus seperti di masa lampau digerakan oleh people power.

Balarama begitu dicintai, semuanya ingin memberi apapun untuknya. Gaji bulanan Balarama itu lebih rendah daripada Standar Gaji masyarakat pada umumnya. Sebagai bentuk rasa meluhurkan Balarama kepada Rakyat yang dikasihinya.

Pondasi perekonomian makin kuat. Bangsa makin bebas berkreasi dengan keberlimpahan sumber daya alam bumi nusantara. Melihat hati emas Balarama yang agung dan indah. Menginspirasi Rakyat juga untuk mampu berkepribadian seperti Balarama dan berwatak penuh kesalehan.

Ditengah bangsa lain yang masih bergelut dengan krisis. Banyak negeri tertangga yang masih dalam kondisi huru-hara, kini memilih untuk bergabung dengan Imperium Bumi Nusantara dengan segala kerelaan dan tunduk hati. Tanpa agresi yang pasti. Banyak negeri-negeri tetangga menyatakan bangsa yang satu, yakni bangsa Nusantara. 

Nusantara makin kokoh dan berjaya. Semua saling berkolaborasi. Semua saling bersinergis. Menjadi bangsa yang maju dan berperadaban luhur.

Hingga suatu ketika, melalui pandangan visionernya. Balarama mengatakan "Kedatangan Meshiha Deghala untuk menyesatkan sebagian besar umat manusia akan segera tiba. Ia akan memanipulasi alam dan memanipulasi pemikiran kebanyakan orang, bukan lagi waktu untuk bersenang-senang, saatnya kita semua bertirakat dengan Puasa berselang-seling sehari (Puasa Daud) bagi yang mampu, dan saatnya kita bermukim di pegunungan-pegunungan yang asri dan kita jaga, karena gunung-gunung adalah tempat pelarian bangsa bumi Nusantara dari keangkaramurkaan Meshiha Deghala dan para pengikutnya."

Kemunculan Meshiha Deghala

Benarlah apa yang diungkap oleh Balarama. Sosok Antagonis Akhir Zaman Meshiha Deghala menjadi penyelamat semu bagi masyarakat dunia yang hedonis dan materialis penuh. Alam ia manipulasi untuk menunjukkan bahwa ia adalah utusan Tuhan, kemudian ia mengaku sebagai Mesiha, dan kemudian ia mengaku sebagai Allah.

Siapa yang tidak mau menjadi pengikut dan penyembah Meshiha Deghala, ia buat alam yang didiami para penduduk menjadi gersang dan tanaman-tanaman menjadi mati karenanya. Itulah yang dialami bangsa bumi Nusantara. Untunglah banyak rakyat yang mengikuti arahan Balarama untuk bertirakat yang membuat fisik semakin terbiasa dengan kondisi demikian, dan bersembunyi di pegunungan. Karena Meshiha Deghala hanya berkunjung ke daerah perkotaan dan pemukiman yang ramai penduduk. Untuk ia manipulasi pemikirannya sehingga takluk dalam sihirnya yang kemudian menjadi pengikut dan penyembahnya. Banyak Penduduk bumi Nusantara yang mengikuti arahan Balarama semuanya kompak dalam keselamatan. 

Sementara negeri-negeri yang tidak tergabung aliansi Imperium Bumi Nusantara semuanya takluk dalam pengaruh sihir Meshiha Deghala, mereka kemudian menyatakan perang bagi siapapun yang memerangi Meshiha Deghala. Balarama menyatakan ini bukan saatnya kita mendeklarasikan perang kepada Meshiha Deghala. "Suatu saat akan ada anak dari Jazirah arab yang berkeinginan luhur dan kemudian akan menjadi Imam kaum muslimin yang mempersatukan seluruh bendera Islam dalam satu benderanya. Ia kelak yang akan berhadapan dengan Meshiha Deghala, dan kemudian Meshiha Deghala membunuhnya dan membangkitkannya dari kematian. Dan saat itu juga Aku Balarama berkesempatan membunuhnya, karena dengan peristiwa itu, Meshiha Deghala kehilangan seluruh kekuatannya dan menjadi lemah."

Kematian Meshiha Deghala

Benarlah apa yang diucapkan Balarama. Sang Pemuda dari jazirah itu benar muncul. Dan Meshiha Deghala telah kehilangan segala kehebatannya. 

Namun saat itu sang pemuda beserta pasukan kaum muslimin dalam keadaan terkepung di sebuah Masjid di Damaskus.

Atas kehendak Tuhan. Balarama turun dari langit, memegang pundak dua malaikat. Balarama bersenjatakan Pedang dan Tombak turun di menara putih Damaskus. Dan Pasukan Muslim menyambutnya. Mereka mempersilahkan Balarama menjadi imam shalat. Namun Balarama menolak, dan berkata, "Suatu kemuliaan bagi umat yang dirahmati Allah, jadilah pemimpin atasmu, biarkan aku menjadi makmum shalat subuh ini."

Usai shalat subuh, Balarama melihat kepungan pasukan Meshiha Deghala, atas izin Tuhan para pengikut Meshiha Deghala itu mati seketika ketika mencium aroma nafas Balarama dari kejauhan. Dan terlihatlah Meshiha Deghala yang ketakutan. Ia berlari dan dikejar Balarama hingga Gerbang Lud, Palestina.

Balarama kemudian menombak mati Meshiha Deghala. Dan inilah awal dari Zaman Penuh Cinta dan Kehebatan (Age of Love and Great) yang dinubuatkan para Leluhur, jika umat Sanatana Dharma menyebutnya era Premayuga, sementara kepercayaan Nusantara menyebutnya era Kalasuba.

Wafatnya Balarama

Bertahun-tahun kepemimpinan Balarama di muka bumi melalui pemerintahan Imperium Bumi Nusantara. Planet Bumi dipenuhi keadilan yang sebelumnya dipenuhi ketidakadilan. Kemakmuran bumi melimpah sehingga tak ada satupun rakyat yang hidup melarat. Sebuah kehidupan surgawi di zaman ini.

Namun kondisi badan Balarama semakin melemah. Segala pemikiran hebat Balarama harus dibayar dengan penyakit kanker otak yang selama ini ia tidak rasakan. Semakin parah kondisi Balarama. Balarama menulis sebuah tulisan dan kemudian ia simpan di dalam dompet pribadinya. Entah tulisan apa yang ia tulis.

Seluruh Rakyat meneteskan air mata. Waktu kehilangan sang pemimpin besar, kian mendekat. Segala pengobatan diupayakan. Namun kemampuan berfikir Balarama makin terkikis. Semua kenangan indah dan menggelora yang ada, membuat Rakyat semua begitu pilu, penuh isak tangis.

Saat-saat terakhir Balarama mulai tak berdaya dan mulai menghembuskan nafas terakhirnya. Ia segera mengeluarkan tulisan di dompetnya, untuk dibacakan kepada seluruh rakyatnya.

Tulisan itu berbunyi.

"Sertakan Personalitas yang Mulia. 

Dermakan Pengetahuan yang bermanfaat. 

Penuhi Dunia dengan Cinta. 

Dimulai aku tiada."

Sebuah Kisah Fikisana.
Karya.
Rian.
6 April 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun