Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kalkulasi Masa Krisis (Episode 2) - Tata Cara Bersandar pada Keberlimpahan Alam

25 Maret 2022   05:30 Diperbarui: 25 Maret 2022   05:35 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi penikmat makanan daging hewani diperbolehkan agama. Setiap seorang yang berkeyakinan agama apapun yang berkemampuan untuk melaksanakan kurban suci dengan ilmu (memiliki empati kepada kerelaan hewan kurban untuk mau disembelih), sangatlah dianjurkan melakukan proses penyembelihan hewan kurban demi keseimbangan alam.

Kalau hewan yang hendak dikurbankan mengamuk saat pelaksanaan kurban, itu tandanya hewan tersebut tidak rela untuk dikurbankan, lebih baik bebaskan hewan tersebut. Hati-hati jangan bermain-main dengan perasaan hewan yang tidak berdosa.

Dengan demikian standar hewan kurban, selain dipandang dari kesehatan fisik, umur yang cukup, juga harus diperhatikan kerelaan sang hewan yang ingin disempurnakan ruhnya.

2. Guru Kerohanian dengan niat mulia mencerdaskan ruhani masyarakat yang mengajarkan wawasan tentang Ruh (pengetahuan Ruhani bukan sekadar religius yang mengkotak-kotakan manusia pada golongan semata) tidak boleh diperlakukan semena-mena dan wajib dilindungi. 

3. Anak-Anak wajib dilindungi dan diberikan pendidikan basic pembentukan karakter yang mulia dan indah, seperti melalui kisah para nabi dan rasul untuk agama samawi, dan kisah Awatara Sri Vishnu untuk umat Sanatana Dharma.

4. Wanita wajib dilindungi dan dihindarkan dari segala sengsara (jiwa) dan derita (badan) karena Al-Quran memuliakan wanita dengan diabadikannya sebagai judul surah An-Nisa.

5. Para lansia atau sesepuh wajib dilindungi, dan jangan dibiarkan cemas dan gelisah memikirkan akhiratnya atau kehidupan setelah kematian. Wajib diberikan pencerahan pemahaman ruhani yang memberikan jalan terang benderang agar terbebas dari segala resah, cemas dan gelisah akan kematian yang kelak dihadapi.

6. Masyarakat harus dibina karakternya dengan wawasan yang membangun karakter, sehingga tidak berperilaku seperti makhluk rendahan (berkesadaran reptil, ataupun lainnya yang merugikan kehidupan).

Itulah 6 faktor yang kita abaikan selama ini dan mengakibatkan reaksi alam yang menyengsarakan dan penuh derita kita alami hingga saat ini. Kalau kita tidak bisa menjalankan perintah berkesadaran ini, bagaimana alam mau mendukung kesejahteraan kita? 

Masihkah mau terus bersandar pada ekonomi, namun alam semakin murka pada sifat abai kita? Silahkan renungkan tulisan ini dengan seksama. 

Rian memberikan peringatan ini karena rasa cinta kepada seluruh umat manusia, segala pengetahuan dan peringatan alam yang Rian terima atas Izin Yang Maha Kuasa, semua demi misi Penyelamatan Massif umat manusia yang berkesadaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun